Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Do'a Seorang Penyendiri

Diperbarui: 26 Maret 2022   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bibirku selalu berbisik doa untuk sebuah cinta. Sekian karib waktu kukecup hening. Memang cinta tak perlu terucap. Hanya cinta, pemilik sunyi yang berdetak dalam jantung.

Aku tahu, diamku adalah kesedihan yang sedang menyamar. Bagai ketabahan daun-daun yang gugur saat kelopaknya dibasahi embun. Sepi tak pernah tertulis. Rindu tak bisa berkata.

Hatiku adalah pohon yang menjulang menembus langit, namun aku rela mengecup bumi untuk sebuah cinta. Kuharap cinta bukanlah jam pasir, desirnya mudah menggelincir.

Aku yakin, Tuhan sedang mengumpulkan cinta dari tumpukan awan, atau mungkin dari reruntuhan bintang-bintang. Amin.


SINGOSARI, 24 Maret 2022

Sumber gambar https://media.swncdn.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline