Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Jam Kenangan

Diperbarui: 17 Februari 2022   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi waktu.| Sumber: lassedesignen/Shutterstock via Kompas.com

Jantungku bukanlah jam, yang kau hampiri setiap detiknya. Kadang dibutuhkan waktu, memutar menit demi menit kenangan.

Namun, jarak mengubah pekik jadi bisik. Bintang berjatuhan di telaga. Tenggelam dalam doa paling tenang.

Mengapa kau jadikan kenangan ini seperti negeri asing, tak ada seseorang pun yang tinggal, juga bayang-bayangmu.

Jika begini aku tak mau ikut jarum jam, memutari kenangan kembali, dan sekadar menghitung keinginan bertemu.

Selamat malam, detak jam menidurkanku. Irama fonasi bertamu di telinga, bisikmu makin jauh, bayangmu makin temaram.

Angka-angka berjatuhan, menimpa segenap rinduku yang purba.

Sumber gambar: www.saatchiart.com

SINGOSARI, 13 Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline