Jantungku bukanlah jam, yang kau hampiri setiap detiknya. Kadang dibutuhkan waktu, memutar menit demi menit kenangan.
Namun, jarak mengubah pekik jadi bisik. Bintang berjatuhan di telaga. Tenggelam dalam doa paling tenang.
Mengapa kau jadikan kenangan ini seperti negeri asing, tak ada seseorang pun yang tinggal, juga bayang-bayangmu.
Jika begini aku tak mau ikut jarum jam, memutari kenangan kembali, dan sekadar menghitung keinginan bertemu.
Selamat malam, detak jam menidurkanku. Irama fonasi bertamu di telinga, bisikmu makin jauh, bayangmu makin temaram.
Angka-angka berjatuhan, menimpa segenap rinduku yang purba.
Sumber gambar: www.saatchiart.com
SINGOSARI, 13 Februari 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI