Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Rumah Pemberian Tuhan

Diperbarui: 3 Februari 2022   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: pixabay.com

Tuhan,

Pagi ini aku lewat rumahmu. Terasa adem hatiku. Diam-diam hatiku mengajak singgah. Tapi pikiranku ingin segera tiba di kantor. Nanti kalau telat honorku dipotong.

Tuhan,

Siang ini aku teringat do'amu. Ingin kupanjatkan walau sederhana. Dan itu butuh waktu yang singkat. Tiba-tiba ada undangan rapat mendadak. Membahas pembagian bonus awal tahun. 

Tuhan,

Sore ini aku berada dekat di samping rumahmu. Tepatnya di gedung bioskop. Pacarku memaksaku nonton film tentang pelakor. Padahal aku termasuk laki-laki yang saleh, mana mungkin tergoda perempuan lain?

Tuhan,

Malam ini aku lelah. Aku takut pulang sendirian. Setan-setan sedang konvoi. Bolehkan aku tidur di rumahmu?

Tuhan tersenyum menyentuh hatiku dengan lembut seraya berkata, "Ini kan rumahmu? mengapa malah kau kunci rapat-rapat?" 


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline