Saat penghujan ayah menjelma banjir bandang
menghanyutkan rumah yang kami huni,
ibu juga melepas kepergian
Saat gerimis ayah kemudian menjelma lumpur
menimbun kenangan kami ke dalam mimpi terasing
Tapi,
Ayah dan Ibu tiada
Tak ada banjir bandang, dan
tiada lumpur
Hanya bulan yang mengintip
dari pucuk bukit gundul.
Luas dan semakin luas saja.
Sementara aku, masih berteduh di bawah
hujan gelisah mata melihat orang-orang
menghukumi diri sendiri.
SINGOSARI 9 November 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H