Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Di Bawah Hujan

Diperbarui: 9 November 2021   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: makassar.tribunnews.com

Saat penghujan ayah menjelma banjir bandang
menghanyutkan rumah yang kami huni,
ibu juga melepas kepergian

Saat gerimis ayah kemudian menjelma lumpur
menimbun kenangan kami ke dalam mimpi terasing

Tapi,
Ayah dan Ibu tiada
Tak ada banjir bandang, dan
tiada lumpur

Hanya bulan yang mengintip
dari pucuk bukit gundul.
Luas dan semakin luas saja.

Sementara aku, masih berteduh di bawah
hujan gelisah mata melihat orang-orang
menghukumi diri sendiri.


SINGOSARI 9 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline