Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Ada Namaku di Suratmu

Diperbarui: 9 Agustus 2020   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/jenniferbarber3

Mungkin di kamar ini nama kekasih itu selalu kausebut. Aku yakin kursi putih berteman meja tumpukan kertas telah menyaksikannya. Betapa sunyi ia merekam penantian itu bersama waktu yang mendingin. 

Sepucuk surat belum genap tertulis. Pada tiap awal paragraf, nama kekasih itu tertera. Hanya di ujung paragraf ketiga nampaknya kau ragu. Apa sebenarnya yang membuatmu berhenti menulis surat? Bukankah kau bisa bertanya kepada desir angin yang melawat jendela? Kapan hujan terakhir akan membawa surat ke ujung timur?

Aku masih menerka berbagai kemungkinan. Termasuk mengapa kau bersikeras memindah ranjangmu ke teras. Katamu, kau sudah kehabisan mimpi untuk bertemu kekasihmu. Tapi, nyatanya kau tak ingin terhalang apapun untuk menatap kekasihmu.

Setelah namamu tertulis di batu nisan, aku masih menyimpan berbagai tanya. Termasuk nama seseorang yang kau tulis di suratmu. Mengapa nama itu mirip sekali denganku? bukankah kau tahu aku hanya kelopak bunga yang selalu menaburi kubur rindumu?

SINGOSARI, 9 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline