Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Aku Hanya Merawat Puisi

Diperbarui: 2 Juli 2020   02:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

render.fineartamerica.com

Aku merawat puisi sejak setahun yang lalu. Kutemukan dia dengan aksara yang lusuh. Bibirnya biru tak berkata. Sedangkan bunyinya kurang jelas mengeja.

Kususui dia tiga kali sehari, makanan bergizi dan tak lupa buah-buahan.

Kini,
Setelah dewasa dan baligh, ia justru berkelana ke berbagai pembaca. Apalagi setelah ia berkenalan dengan berbagai platform berbasis internet. Rasa-rasanya ia semakin banyak yang mengenal dan akrab.

Saking lamanya berkelana, ia pangling padaku. Tapi, biarlah. Aku tak sempat mengumpulkan sedih. Justru aku sibuk mengumpulkan riwayat-riwayat saat mengasuh puisi. Ada album foto puisi, ada baju puisi, ada mainan puisi, dan ada pula raport puisi saat sekolah.

Mungkin memang begitu nasib merawat puisi. Jika sudah besar diperebutkan oleh banyak pembaca, sedangkan aku masih sibuk memilah kata dan bunyi yang tiap malam mengantri dalam mimpiku. "Semoga kelak kau tak lupa mendo'akan aku ya puisi?" 

SINGSOARI, 2 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline