Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pohon Berusia Ratusan Tahun

Diperbarui: 9 Maret 2020   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/

Pohon berusia ratusan itu tak punya hak untuk membela diri. Hal ini berlaku untuk siapapun yang menjadi penguasa kota. Ingat! mendung yang kita kenal selalu datang tanpa diundang dan danau buatan di tengah kota itu juga bukan kumpulan air yang kesepian. Mereka punya hak apa jika dibandingkan penguasa kota ha? punya hak apa ha? 

Tapi wahai penguasa kota! jika kau bahagiakan kota, maka ingatlah siapa saja yang pernah ditindih mimpi oleh beratnya pilar jembatan. Jangan hidangkan kemewahan pada orang-orang yang tengah kekenyangan. Masih banyak angin yang diserang pengap. Coba dapati mereka diantara gang sempit atau jemuran di bawah tangga sebuah rumah susun. 

Seutas rambut hanyut di samudera, sampai kapanpun kau tak akan sanggup menggempur dirimu sendiri jika sebiji keangkuhan terus kau taburkan di sebuah kawah.

Sebenarnya banyak tanda dan ayat yang dilukis oleh alam. Jangan sampai salah dalam berdandan, mempercantik penampilan. Menggunakan ikat pinggang yang ternyata ular berbisa. Sebenarnya apa yang menghalangi penglihatanmu? sehingga saat duduk terasa lelah berdiri, dan saat mimpi matamu malah menatap langit-langit. Jika kau ingin melesat seperti kilat, maka kepada siapa lagi aku akan berkiblat? 

Di bawah pohon berusia ratusan tahun kunanti rumput bergoyang dengan rindu yang batu.


SINGOSARI, 9 Maret 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline