Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Puisi | Boneka Kesayangan

Diperbarui: 1 Maret 2020   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harrington Mann, "Girl Cuddling Doll" | the-athenaeum.org

Anak itu ingin bermain boneka sejauh hari melangkah. Ibunya tak peduli, asyik bermain gawai. Anak itu penasaran mengapa gawai tak bisa lepas dari tangan ibunya, padahal ia sudah bisa melepas tangan, kaki serta baju dari tubuh boneka.

Mereka menikmati masing-masing permainan. Anak itu terus bermain boneka walau senja menjajah petang. "Ayo sayang istirahat, jangan bermain boneka terus," bisik senja tanpa sepengetahuan ibunya. "Nggak mau, boneka ini cantik, aku ingin seperti dia" seru anak itu.

Malam menepuk pundak petang seraya mendorongnya untuk berlalu, "Pergi sana, aku saja yang menasehatinya." Tapi, ternyata malam gagal membuat kantuk anak itu, sampai bonekanya sudah dinyanyikan lagu nina bobo. "Kalau kau bermain terus malam ini, aku akan panggil gulita di kamar ini," tegur malam agak kesal. "Aku nggak takut, aku ingin menjaga tidur bonekaku sampai bangun nanti" sengit anak itu.

Saat pagi mengetuk kamar, anak itu terlentang diatas ranjang. Nampak di genggamannya sebuah tangan, kaki serta baju boneka. "Untunglah kau sudah lelap, aku ingin mengambil boneka itu sekarang" kata pagi lirih. "Jangan, aku masih ingin memasang tangan, kaki dan bajunya. Jangan ganggu mimpiku" tiba-tiba anak itu membentak dengan mata terpejam.


MALANG, 1 Maret 2020    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline