Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Puisi | Menggerus Rindu

Diperbarui: 25 Februari 2020   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://fineartamerica.com

Di dadamu aku menggerus rindu. Malam ini kau harus kutembak. Saat rembulan menutup matanya. 

Aku harus segera bergerak. Jangan sampai maling-maling mendahuluiku. Aku tak mau cinta menghardikku segenap waktu.

Kini sebelum burung hantu ketakutan, kuarahkan tembakanku tepat di dadamu. Dimana kotak ajaib menyimpan tulang rusukku yang remuk setahun lalu. 

Satu, dua, tiga. Peluru panas menerjang rinduku. Gelap terang hanya tersisa bau mesiu. Kau mulai menggelinjang lirih. Diammu membakar unggun. Geloranya menjemput pagi. Membakar cemburu mendidihkan cintaku. 

Di dadamu aku menggerus rindu. Kau terkapar dalam cintaku yang membusung lapar. Saat fajar terbelalak melihat kita, rusukku telah menjadi dadamu.


SINGOSARI, 25 Ferbuari 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline