Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Puisi | Kisah Bersama Kalender

Diperbarui: 5 Januari 2020   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://static01.nyt.com/

Semua kenangan telah dikemas rapi, dalam bingkai yang memenuhi dinding kepala. Saat kalender telah menggugurkan semua angkanya, tentang kegembiraan dan kedukaan. Dalam bulan basah ini, cahaya berenang bersama terang natal.

Sepasang mata sedang menunggu kereta baru, dengan tujuan ke barat, dimana angin berbisik sayup-sayup. Nasib telah begitu tertib. Kepada alpa kita selalu membuat teman karib.

Meski kita sama-sama memandang keluar, tapi kita tertawa dalam menit yang berselisih, dan kita memikirkan batu dengan sunyi yang berbeda-beda.

Kita hanyalah sebuah kelak, yang menunggu kalender turun di pemberhentian, melepas letih menikmati sajak, sampai kalender tak berdetak.


SINGOSARI, 29 Desember 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline