Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Pembawa Sunyi

Diperbarui: 2 Oktober 2019   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: i.etsystatic.com

Sebuah nomor telepon menghubungiku,
katanya disana ada sekumpulan sunyi
menyerang dari berbagai mata angin.

Hidup memang membingungkan.
Ada yang ingin sendiri walau di
tengah keramaian.
Banyak pula ingin beramai-ramai,
setelah bosan menyendiri.

Kususuri gulita, menyibak gerimis,
menepikan warung remang-remang
dan menyapa bulu mata palsu
yang tertinggal di bangku taman kota.

Bioskop telah sepi, bank-bank tak
ada antrian, restoran cepat saji kian
lambat waktu. Supermarket menahan
kantuk. Kantor polisi berbincang
hangat dengan tahanan. Kusiapkan
kantong-kantong sunyi.

Embun pagi menghardikku,
mengapa tak mengisi pulsa
untuk menelepon balik, kemana
sunyi ini akan dibawa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline