Apakah kau ingin pergi denganku? Tanyamu pada pagi yang belum genap hangatnya. Aku terdiam, bukan aku setuju atau menolak. Aku hanya memandang binar matamu. Cerita masa lalu belum habis dimakan waktu. Lalu kau berdiri, mengulurkan tanganmu. "Ayo, ikut aku" pintamu sekali lagi.
Aku tak bisa bangkit, aku terlalu rapuh. Lututku bergetar. Pipiku mulai membendung air mata. Jangan kau paksa aku. Jika kau pilih dia, aku cukup melihatnya saja. Tak usah kau kenalkan kepadaku. Dengan begini aku mulai memahami. Mencintaimu bagiku melebihi kebahagianmu bersamanya.
"Ayo, jangan malu, dia baik kok, seperti kamu"
Lalu cemburu mengoyak semua rindu yang tak mau terbenam.
Aku dimakan pepatah "cinta tak harus memiliki.
Malang, 22 Agustus 2019