Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Puisi | Bapak Tua Demam

Diperbarui: 20 Mei 2019   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi - Yang Terlupakan (Indonesia Fine Art)

Bapak tua kulitnya legam.
Sahabatnya terik matahari merajam.
Baju lusuh menutupi punggungnya yang hitam.
Tentu bau dan keringat juga masam.
Ah sudahlah, jangan terlalu tenggelam.
Warna keluarga miskin memang buram.
Sehari makan, esoknya mengunyah garam.
Mereka jarang berkabar di instagram.
Juga obral kalam-kalam.
Baginya tak sulit memisahkan halal dan haram.
Karena mereka takut menikam.
Apalagi menggarong uang rakyat yang karam.
Miskin bukan pilihan tergenggam.
Karena kepedulian sedang demam.
Penjual obat sudah tutup sebelum malam. 

Malang, 20 Mei 2019

Kemiskinan masih punya otak,
kepedulianlah yang merongrong saraf ke otak.
Ayo bersedekah, mumpung Ramadhan menemani nafasmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline