Lihat ke Halaman Asli

Omri L Toruan

Tak Bisa ke Lain Hati

Perihal Ahok: Surat untuk Tuhan

Diperbarui: 14 November 2016   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepada : Tuhan yang ada di sorga

Perihal  : Ahok 

Tuhan yang baik,

Maafkan hamba telah dengan lancang menuliskan surat ini padaMu. Andai situasinya tidak begitu mendesak, mungkin saja surat ini tidak akan pernah kutulis. Namun sepertinya tidak demikian, dan situasi ini sungguh sangat membebani kami ya Tuhan. Pikiran dan konsentrasi kami terpecah, banyak hal terbengkalai dan pekerjaan kami banyak yang terganggu. Beberapa dari antara kami merasa cemas dan was-was, akan seperti apa kejadiannya nanti. Sekiranya Engkau berkenan untuk turut serta dan ambil bagian dalam perkara ini, sehingga kami bisa lega dan tidak lagi saling curiga.

Tuhan yang baik,

Pastilah Engkau sudah tahu besok Selasa, gelar perkara kasus Ahok akan dilaksanakan, dan kami di sini harap-harap cemas seperti apa nantinya hasilnya. Kata polisi kemungkinan hasilnya hari Rabu, atau paling lambat hari Kamis.Belum tahu juga kalau nanti berubah.

Sebenarnya gelar perkara besok tidak jadi masalah bagi kami, persoalannya sebagian dari kami sepertinya akan menolak jika hasilnya tidak sesuai dengan kemauan mereka. Ini yang menjadi masalah, dan  kami tidak tahu lagi kepada siapa kasus ini hendak kami limpahkan. 

Dengar-dengar sih kemungkinannya bisa dua: Ahok dinyatakan bersalah dan jadi tersangka penista agama, atau Ahok dinyatakan tidak bersalah dan bebas dari tuduhan penistaan agama.

Kalau memang nantinya Ahok dinyatakan bersalah, katanya dia sih sudah siap dipenjara. Namun, masalahnya bukan karena Ahok siap, lalu dia pun begitu saja dimasukkan ke penjara. Apalagi karena jumlah mereka yang berteriak "penjarakan Ahok" lebih banyak dan suaranya lebih keras dari mereka yang meyakini bahwa Ahok tidak bersalah.

Tuhan, Engkau kan tahu, negara kami negara demokrasi. Bisa saja sebagian dari kami beranggapan suara terbanyaklah suara rakyat, dan suara rakyat adalah suara Tuhan. Padahal, bisa saja tidak seperti itu, karena suara Tuhan tidak harus mengikuti suara kami, dan kami tidak tahu sebenarnya seperti apa, karena tidak ada yang memberi tahu kami.

Bagaimana pula nanti jika ternyata Ahok dinyatakan tidak bersalah oleh polisi? Nah ini bisa menjadi rumit. Pasalnya, sebagian dari kami sudah sedemikian yakin bahwa Ahok bersalah dan harus dipenjara. Dan jika gelar perkara menyatakan lain, entahlah akan seperti apa kelanjutannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline