Lihat ke Halaman Asli

Omri Samosir

Manusia biasa biasa saja dan tidak akan mengganggu hidup anda

Stroke 1-2-3

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kompasiana/kompas.com

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi Kompasiana/kompas.com"][/caption] Apakah stroke terjadi karena penyumbatan pembuluh darah oleh Cholesterol? Bagaimana cara pencegahannya? Apakah tingkat cholesterol anda perlu dijaga atau diturunkan agar tidak menumpuk pada pembuluh darah? Pertanyaan ini perlu dijawab dengan benar dan bukan sekedar mengikuti teori [yang sayangnya telah menjadi mitos] yang diberikan oleh produsen obat farma.

Bila terjadi penyumbatan pada pembuluh darah, apakah ini disebabkan oleh Cholesterol? Jawabannya adalah Ya dan Tidak. Penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah umumnya disebabkan oleh Cholesterol, bercampur dengan C Reactive Protein. Keduanya adalah jenis protein dan yang terakhir disebutkan jauh lebih penting dampaknya terhadap penyumbatan dibandingkan dengan cholesterol. CR protein adalah lemak perut dan karena itu sebahagian ahli menganjurkan agar menjaga timbunan lemak di perut.

Berbicara mengenai cholesterol,wujud fisiknya seperti apa sebenarnya? Otak manusia berisi lebih dari 90% cholesterol. Itu contoh yang paling sederhana dan kekurangan cholesterol akan menurunkan fungsi otak manusia. Apakah fungsi cholesterol didalam tubuh? Tentu banyak, namun yang spesifik dalam kasus kita ini fungsinya adalah memperbaiki jaringan yang rusak. Contohnya, bila anda terjatuh dijalanan semen atau aspal dan siku atau dengkul anda terbaret, berdarah, maka kurang dari 24 jam anda akan melihat timbulnya jaringan berwarna putih kekuningan yang melapisi luka ini sekaligus memperbaiki jaringan tadi. Dan setelah luka sembuh, jaringan tadi sudah mengeras dan biasanya akan terkupas. Itulah cholesterol dan demikianlah caranya bekerja.

Dalam kasus terjadinya penumpukan pada pembuluh darah, apakah yang sebenarnya terjadi? Apakah si cholesterol tadi menumpuk begitu saja [karena kadarnya didalam darah tinggi? Tidak, karena tidak ada alasannya cholesterol menumpuk begitu saja [emangnya kurang kerjaan…?]. Apa yang terjadi adalah bahwa pembuluh darah mengalami luka [luka gores] dan segera cholesterol [dan juga CR Protein] datang menolong penyembuhan jaringan yang luka tadi. Akan terjadi penumpukan sesaat, dan setelah jaringan sembuh, penumpukan ini akan lepas dari jaringan dan semua kembali normal. Yang menjadi masalah adalah bila luka pada pembuluh darah tadi terjadi berulang ulang dan juga pada lokasi yang sama. Apa yang terjadi adalah cholesterol akan menumpuk terus pada lokasi yang sama dan daerah yang relatif luas. Bila ini terjadi penumpukan yang lama dan akan menyumbat sehingga gangguan terhadap jantung atau pembuluh darah akan terjadi [terjadi stroke atau juga serangan jantung].

Bila mekanismenya demikian, apakah tingkat cholesterol perlu dijaga secara baik? Jawabannya, secara umum Ya, sama kadarnya dengan mengatakan bahwa anda harus hidup sehat, jangan terlalu gemuk, dst. Jangan lupa bahwa penelitian menunjukan bahwa dari 100 orang yang mengalami stroke, 50 ternyata memiliki kadar cholesterol yang diatas “normal” dan 50 lagi adalah normal atau kurang normal [tidak ada korelasi terhadap tingkat cholesterol]. Bila demikian, maka masalah mekanisme terjadinya penumpukan tadi menjadi jauh lebih penting dibanding dengan sekedar melihat tingkat cholesterol anda.

Pertanyaannya yang terpenting sebenarnya adalah apa yang menyebabkan luka pada pembuluh darah? Bila kita dapat mencegah terjadi luka disana, maka masalah cholesterol tadi tidak akan pernah terjadi. Mayoritas luka pada pembuluh darah terjadi akibat Kristal garam dapur yang berlebihan pada aliran darah. Hal ini lebih parah lagi bila garam dapur yang anda konsumsi adalah dari jenis sintetik, yang murni NaCl, dimana bentuk Kristal tadi sangat tajam seperti pisau silet, pipih dan tajam. Ia akan menggores pembuluh darah secara terus menerus. Garam dapur hasil sedimen air laut relatif lebih tumpul karena mengandung banyak mineral ikutan.

Kesimpulan yang dapat diambil sudah menjadi jelas. Prioritas terpenting anda adalah untuk mengurangi konsumsi garam. Selain itu pastikan bahwa anda hanya mengonsumsi garam laut [atau garam mineral] dan bukan garam sintetik. Bagaimana untuk mengetahui dosis garam yang aman? Cara gampangnya adalah mencicipi makanan sebelum dimakan. Bila anda dapat merasakan ada garam disana, maka ia sudah terlalu banyak. Dosis garam yang aman itu adalah bila anda tidak dapat merasakan garamnya lagi pada makanan. Gampang kah menyesuaikan diri dengan kadar garam yang kurang? Pengalaman menunjukkan setiap orang dapat menyesuaikan diri dalam waktu 2 minggu, dan ini sama untuk orang yang menghentikan makan garam sama sekali.

Bagaimana dengan menurunkan tingkat cholesterol dengan mengonsumsi obat farma? Statin merupakan obat andalan Farma dan merupakan salah satu bisnis obat terbesar didunia. Dari penjelasan diatas saja sebenarnya telah terlihat masalah tingkat cholesterol bukanlah penyebab utama dari masalah penyumbatan pembuluh darah. Dalam perkatan lain, pemakaian statin menjadi mubazir. Pengguna statin menjadi objek pemerasan para penulis resep. Dan jangan lupa dampak sampingan obat statin yang sangat serius, seperti kerusakan ginjal, lever, jaringan otot, Parkinson dan Alzheimer.

Anda cuma perlu belajar hidup sehat dan jangan lupa kurangi garam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline