Dalam sebuah hadits yang berbunyi: (Berpikirlah tentang ciptaan Allah; Jangan berpikir tentang esensi Zat Allah swt. Hal ini merupakan tantangan bagi diri kita sebagai muslim yang beriman kepada Allah swt beserta kekuasaan atas ciptaan Nya di alam semesta.
Tentunya sebagai makhluk yang dianugerahi potensi akal oleh Allah swt, manusia tidak pernah berhenti untuk berpikir, dan akal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Oleh karena itu hakikat keberadaan (wujud) manusia adalah karena pemanfaatan akal tersebut. Itulah sebabnya Descartes menegaskan, bahwa "aku ada karena aku berpikir" ( cogito argo sum ), atau dengan ungkapan lain kamu adalah apa yang kamu pikirkan .
Renungjanlah dengan keimananmu kalimar " Pikirkanlah tentang makhluk Allah dan janganlah kamu memikirkan tentang Zat Allah swr ", karena sesungguhnya Allah Swt. telah menciptakan seorang malaikat yang besar antara bagian bawah telinganya sampai pundaknya sama dengan jarak perjalanan tiga ratus tahun. Haduts ini diperkuat dengan firman Allah dalam Al Qur'an pada Surat An Najm ayat 43 yang artinya: " dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. " Yakinilah kekuasaan Allah swt atas makhluk Nya di alam semesta dan bukan memikirkan Zat Allah swt karena tidak mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H