Manusia selaku makhluk sosial memerlukan pergaulan agar dapat mengetahui satu sama lainnya sehingga diperoleh sebuah persamaan untuk membentuk persatuan. Termasuk dalam bergaul, baik dengan orang tua, guru, masyarakat, maupun sesama teman. Kita jadikan pergaulan yang baik dengan adab dan aturan tersendiri agar diperoleh manfaat bersama. Bergaulah dengan baik dan bersahabat dimana semua orang sangat menyukai diri kita karena menggunakan adab.
Makna adab juga dalam sebuah hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan at Tirmidzi. Rasulullah saw bersabda: "Jika seseorang mendidik anaknya (menjadikan anaknya beradab) maka itu lebih baik baginya daripada bersedekah setiap harinya setengah sha." (HR. at-Tirmidzi)
Dengan demikian itu merupakan adab dalam pergaulan. Panduan tentang adab dalam bergaul juga dijelaskan dalam QS. Al Hujurat ayat 10 sebagai berikut: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (
Jangan kita jadikan pergaulan tersebut sebagai pencari keuntungan bagi diru kita dan merugikan orang lain. Ini merupakan kepentingan pribadi yang merugikan orang lain dan mengutamakan sikap egois pribadi saja.
Ada beberapa hal yang berkaitan dengan adab dalam bergaul seperti jujur, terbuka, demokrasi, saling tolong menolong, saling mengerti sama lain, saling memahami satu sama lain, menghormati orang yang lebih tua, dan menyayangi orang yang lebih muda dari diri kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H