Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Agama sebagai Katalisator Perilaku Siswa

Diperbarui: 21 Juli 2024   04:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

( Sumber dari dokumen publikasi PT Gramedia.com )

Tentunya perilaku sosial seorang siswa di sekolah sangat dipengaruhi oleh pemahaman pendidikan agamanya. Hal ini tentinya dapat merubah pola keteraturan siswa dalam beribadah, bersosial, belajar, dan penghormatan kepada orang tua. Sikap dan perilaku  yang tidak baik dapat menghambat tujuan pembelajaran, sehingga mengurangi nilai keefektifan dan keefesienan. Dan hal ini akan mempengaruhi pola keteraturan yang telah dibentuk dan dijalankan. Dan tentunya sikap siswa yang mempunyai pemahaman tinggi terhadap pendidikan agama akan sangat berbeda dengan mereka yang kurang dalam pemahaman pendidikan agamanya.

Tentunya perilaku sosial siswa terlihat bila mereka masih kurang dalam pemahaman pendidikan agama dimana sikap  tenggang rasa dan tolong menolong tidak terjadi dan cuek dengan kondisi lingkungannya. Ditambah lagi siswa kurang mempedulikan kebersihan dan mereka sering melanggar aturan aturan, dan sebagainya.

Untuk itu guru agama harus memberikan pendidikan agama secara benar dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari dengan melakukan pendekatan yang baik dan kekeluargaan. Akan terlihat sangat nyata bedanya siswa tersebut dalam lingkungan sekolah dan lingkungan rumah. Disamping itu perlu mendapatkan dukungan dari orang tua siswa agar dapat membentuk pribadi siswa yang baik dan berkepribadian luhur.

Semoga pendidikan agama tetap menjadi unsur utama pembentukan pribadi siswa dan mereka akan bersosialisasi secara benar dan mengikuti aturan dan norma sosial dalam lingkungan masyarakat. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline