Lihat ke Halaman Asli

Ompung Godang

Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial dan Pendidikan

Mengenal lebih dekat tentang Gambang Kromong

Diperbarui: 24 Januari 2025   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

( Sumber dari dokumen publikasi info viva seni betawi.com )

Masyarakat Betawi mempunyai banyak jenis kesenian yang sangat menarik bagi kita semua. Salah satunya adalah Gambang Kromong. Dimana Gambang Kromong merupakan ungkapan ekspresi masyarakat Betawi yang berupa kesenian melalui media bunyi. Gambang kromong terdiri dari beberapa instrumen alat musik.
Menurut sejarah perkembagannya di Betawi, Gambang Kromong mulai populer sekitar tahun 1930 dalam lingkungan masyarakat Tionghoa Peranakan yang sekarang dikenal dengan nama Cina Benteng. Pertunjukkan Gambang Kromong pertama kali muncul hanya bernama Gambang. Namun sejak awal abad ke-20 berubah menjadi Gambang Kromong karena terdapat penambahan instrumen berupa Kromong. Sebagai orang yang memprakarsai Gambang Kromong pertama kali adalah Nie Hoe Kong .

Kini kalangan masyarakat Betawi menjadikan Gambang Kromong sebagai sarana penyemarak upacara adat dalam rangka lingkaran hidup seseorang (perkawinan, nazar, dan sunatan). Dalam pementasannya ternyata kesenian yang lahir sebagai bentuk dari pemuasan kebutuhan manusia akan rasa keindahan. Dan ini juga digunakan sebagai pengiring teater lenong, tari cokek, dan hiburan khas Betawi lainnya.

Sebagai seorang pemimpin sebuah grup Gambang Kromong tentunya dapat merangkap sebagai pemilik, anak/kerabat pemilik atau panjak yang diberi wewenang oleh pemimpin sebelumnya. Disamping seorang pemimpin, sebuah grup Gambang Kromong juga memiliki panjak (pemain) antara 8-25 orang, bergantung pada jenis musik yang dibawakan serta pesanan penanggapnya. Semoga info bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline