Lihat ke Halaman Asli

Ompung Godang

Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial dan Pendidikan

Nilai Filosofi Surat At Taubah ayat 10

Diperbarui: 4 November 2024   02:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

( Sumber dari dokumen publikasi info My Islam.com )

Allah swt berfirman dalam Al Qur'an pada Surat At Taubah ayat 10 yang artinya: " Mereka tidak memelihara (hubungan) kekerabatan dengan orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. " Tentu mereka bukan saja memperjualbelikan ayat-ayat Allahswt,  menghalanghalangi orang lain dari jalan Allah swt, bahkan mereka juga tidak memelihara hubungan kekerabatan dengan orang mukmin dan tidak pula mengindahkan perjanjian. Sikap mereka itulah bisa dianggap sebagai sikap orang-orang yang melampaui batas.

Karena kekufuran mereka, lenyaplah dari jiwa mereka hubungan kekerabatan dan ikatan-ikatan perjanjian, sehingga mereka tidak segan-segan menghantam orang mukmin dengan segala macam cara yang dapat mereka lakukan. Mereka berusaha mengambil setiap kesempatan untuk menghancurkan kaum Muslimin secara kelompok atau perorangan, secara terang-terangan atau sembunyi pada setiap kesempatan. Maka akhir ayat ini menyatakan bahwa berbagai perbuatan itu benar-benar telah melampaui batas.

Mereka bukan saja memperjualbelikan ayat-ayat Allahswt, menghalanghalangi orang lain dari jalan Allahswt, bahkan mereka juga tidak memelihara hubungan kekerabatan dengan orang mukmin dan tidak pula mengindahkan perjanjian. Sikap mereka itulah bisa dianggap sebagai sikap orangorang yang melampaui batas. Namun, jika mereka bertobat dari perbuatan-perbuatan dosanya dan meninggalkan kekufuran dan kemusyrikan lalu masuk ke dalam islam, serta secara konsisten melaksanakan ajaran-ajaran islam dengan melaksanakan salat dan menunaikan zakat, maka berarti mereka itu adalah saudara-saudaramu seagama yang memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk saling melindungi dan menyayangi. 

Sehingga Kami menjelaskan ayat  tersebut  yang menjadi bukti wujud dan keesaan Allah swt  bagi orangorang yang mengetahui, yakn i mereka yang mau mengambil manfaat atas bukti-bukti tersebut. Melihat konteksnya, rangkaian ayat di atas berkenaan dengan perilaku buruk yahudi bani quraidhah. Meski begitu, ayat-ayat tersebut telah memberi ciri-ciri kefasikan yang sangat dibenci Allahswt,  yaitu merusak atau mengkhianati perjanjian, tidak jujur, dan memutuskan hubungan kekerabatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline