Didalam firmannya Allah swt dalam Al Qur'an pada Surat Al-Fajr ayat 15-20, dijelaskan tentang kekayaan dan kemiskinan. Tidak jarang, seseorang ketika diberi kekayaan, mereka menganggap bahwa diri mereka dimuliakan Allah swt. Namun, ketika rezekinya dibatasi, mereka mengatakan bahwa Allah telah menghinakan mereka. Sebenarnya, pandangan seperti itu tidak benar. Keduanya justru merupakan sama-sama ujian dari Allah swt.
Memahami dan mentadabbur Surat Al Fajr ayat 15 -50 ini tentunya harus menyikapi dengan ikhlas dan iman kepada Allah swt. Ingatlah bahwa kekayaan dan kemiskinan merupakan sebuah proses yang perlu disikapi dengan bijaksana. Kedua duanya harus kita jalani dalam kehidupan ini dan akhirnya akan diminta pertanggung jawabsnnya dihadapan Allah swt.
Ingatlah bahwa orang yang durhaka itu terus mencari dan mengumpulkan kekayaan tanpa mengenal rasa lelah dan tidak peduli halal atau haram. Di samping itu, mereka sangat pelit, tidak mau mengeluarkan kewajiban berkenaan harta, yaitu membayar zakat dan membantu orang yang berkekurangan. Maka bagi mereka adalah siksa yang ssngat pedih karena tidak amanah dalam menggunakan harta yang telah diberikan kepadanya.
Namun Allah swt sangat menyayangi orang kaya raya yang memperoleh kekayaan itu dengan cara yang halal dan sangat dermawan membantu orang lain. Mereka ini akan semakin ditambshkan rizkinya oleh Allah swt karena selalu bersyukur atas karunia nikmat yang telah diperolehnta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H