Lihat ke Halaman Asli

Angin yang Tak Lagi Ramah

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin yang tak lagi ramah
Menggampar-gampar muka
Angin yang tak lagi ramah
Menusuk-nusuk pori
Angin yang tak lagi ramah
Mengoyak air mata

Angin ...
Membawa tangis
Membawa duka
Mengabarkan berita
tentang hancurnya asa
Seorang sahabat yang memendam rasa

Angin ....
Sesore ini
masih saja mengabarkan
Langitnya pudar
Tak lagi bersinar
kelam, keruh...
memendam keduakaan
keputus asaan berteman penyesalan

kau meneteskan air mata
Aku mendengar dari suaranya
lewat angin yang mengabarkan
deru hatimu semakin pilu
tawamu yang makin bisu

Tapi ini momentum
Untuk kau berkaca
Pada sebauh cara
yang kau pancingkan padanya...

Tentu Kau tahu
Tuhan punya cara...
Memilihkan yang terbaik
dari yang ada

Siapkan umpan hatimu
Sambitkan tepat pada waktunya..

untuk: DSD,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline