Lihat ke Halaman Asli

Pengalaman Menghadiri Pesta Pernikahan di Negeri Belanda

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebetulan saya pernah magang di salah satu universitas di Belanda selama 1 tahun, dan teman kerja saya yang merupakan orang belanda mengundang kami teman-teman kerjanya untuk menghadiri pesta pernikahan yang diselenggarakan olehnya.

Kartu undangan: Kartu undangan yang dibuat ga mahal, ga aneh-aneh, ga macem-macem. Seperti kartu ucapan selamat ulang tahun. Dipastikan biayanya murah.

Yang diundang: Keluarga, teman-teman dekat, teman kerja dari  yang mau manten.

Acara akad: Diadakan di balai kota/gereja. Acara ini berlangsung khidmat. Simpel dan ringkas tanpa acara-acara adat. Setelah akad diadakan makan malam bersama di meja makan bagi tamu-tamu tertentu (terutama keluarga).

Acara pesta: Diadakan di cafe. Tidak ada makan besar. Hanya ada minuman dan kacang-kacangan yang disediakan cafe tersebut. Cafe tersebut tidak besar. Tepat pukul 7 malam, kedua mempelai berdiri di ambang pintu cafe menyambut orang-orang yang hadir (para tamu memberi ucapan selamat). Para undangan sebagian besar datang tepat pukul 7, dan pulang pukul 10 malam. Sangat jarang ada yang datang sekedar mengucapkan selamat. Disini para undangan memang siap untuk berpesta, mengobrol, dan mencari kesenangan. Acara di dalam cafe benar-benar dapat menghibur saya. Banyak teman-teman yang hadir yang artinya banyak teman ngobrol dan ketawa-ketiwi. Ada musik dimana kami bisa bernyanyi dan berdansa bersama. Banyak acara-acara kreativitas persembahan dari para undangan untuk kedua mempelai. Sebagai contoh pada waktu itu rombongan kami yang merupakan teman kerja mempersembahkan lagu yang liriknya kami ganti dengan lirik-lirik yang kocak. Ada juga teman yang mempersembahkan film-film buatan mereka sendiri yang sangat-sangat berkesan dan menghibur para undangan juga mempelai pengantin. Disini kami benar-benar bisa bebas berinteraksi dengan mempelai pengantin.

Ya begitulah acara pesta pernikahan yang pernah saya alami di Belanda. Menyenangkan dan pasti tidak terlalu menghabiskan biaya.

SALAM PEACE

by Om Peace

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline