bila esok kamu bertemu denganku
maka … berpalinglah seolah kamu baru saja buang ludah
bila lusa kamu melihat aku
maka … tersenyumlah layaknya sang kaya kepada peminta
bila kelak kamu berpas-pasan denganku
maka …
aku adalah cinta … dan kamu adalah luka
kita berada dalam satu porsi yang berlainan harga
aku adalah debu yang menyumbat pori-pori hatimu
kamu adalah hembusan yang terasa namun tak terjamah
berdetik-detk aku mencoba mengiris bayangmu
namun bermenit-menit pula rasa sakit menyerbu kalbu
aku adalah tiruan dari sang kecewa
dan kamu adalah kesalahan dari semua kekeliruan rasa
seandainya airmataku mengalir didalam rambutmu
dan darahku menggumpal didalam kukumu
disitulah aku berada … didalam raga yang tak terasa …
INFEKSI CINTA BISA SEMBUH DENGAN INJEKSI IMAN
(balasan INFEKSI CINTA)
tidak pantas manusia ‘mati’ karena perkara dirundung cinta
patah hati hanyalah penggalan ilustrasi jiwa yang butuh kesenangan
hancurnya hati bukan berarti jiwa lapar dan meminta mati
ada bagian-bagian hidup yang memang harus merasakan sakit
agar tidak terlalu gagah diri ini dan mau hina di hadapan al-Aziz Yang Maha Perkasa
supaya tahu bahwa ujian hidup itu ada dan wajib dihormati serta dijalani
supaya tahu bahwa sakit itu gambaran dosa dan dosa itu amat getir tebusannya
duhai sahabat... penyembuh bagi kekalutan dan remuknya hati hanyalah sabar
kesabaran itu adalah rela mencintai apa yang luput
kesabaran itu adalah selalu mewaspadai apa yang menyenangkan
Tidak ada satupun pemberian kepada seseorang yang lebih baik daripada sabar
dan kesabaran itu bukanlah terjun bebas dan mau mendadak binasa
bahkan tikuspun tahu bahwa air yang ia minum adalah air got yang kurang lebih beracun makanya terkadang ia mencari roti...
duhai sobat... racun itu bukanlah iklan di papan reklame yang biasa merangsang selera
racun itu bekerja secara sembunyi-sembunyi dan mampu menyembunyikan pekerjaannya
sehingga tanpa terasa ia bisa lompat ke arah kita dan berseloroh dengan nyawa kita
wahai sobat... alangkah ruginya bila kita menjumpai 'maut' yang direncanakan sendiri
sebab disitulah sebenar-benarnya letak airmata dan penyesalan yang sempurna...
duhai sahabat... segala yang hilang dari genggaman hati maupun tangan selalu memiliki pengganti selama kaki masih di bumi... berjalanlah... didepan masih banyak keindahan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H