Kulit legam, tampang sangar, pakai baju ya apa adanya aja. Belum lagi hobinya berkelahi. Itu dia yang terlihat dari sosok Ajo Kawir (Mathino Lio), pemuda asal Bojong Soang yang dikenal hidup seolah tanpa rasa takut.
Sialnya, dia punya satu kelemahan. Burungnya tidak bisa ngaceng. Dan, ntah bagaimana ceritanya, hampir semua orang tahu tentang itu sehingga ia kerap diperolok dan diremehkan. Jika sudah begitu, sudah bisa ditebak, bukan? Hal semacam itu akan berakhir dengan baku hantam.
Selain membuka bengkel bersama sahabatnya Tokek (Sal Priadi), Ajo Kawir punya side job sebagai tukang pukul lepas. Siapa saja yang butuh jasanya, tinggal mengontak. Masalah bayaran tak usah terlalu dipikirkan, selagi hasrat berkelahinya dapat dipenuhi, hampir semua tawaran akan dia sikat.
Sialnya, satu kali ia menerima job untuk menghajar sebuah bos besar. Belum lagi menemui si bos, ia harus berhadapan dengan Iteung (Ladya Cheryl), salah satu tukang pukul si bos yang mana mau nggak mau harus Ajo Kawir hadapi.
Pertarungan berlangsung seru. Badannya sih remuk. Tapi ternyata dia dapat bonus: cinta. Dia jatuh cinta sama Iteung tapi, bak burungnya yang lemah, Ajo Kawir juga payah soal urusan hati.
Sinyal cinta yang Iteung berikan (lewat kiriman lagu di radio) tak juga ia balas hingga kemudian Iteung datang menemuinya dan menyatakan kebenciannya akan sikap dingin Ajo Kawir terhadapnya.
Mereka memang kemudian bersatu. Iteung rela menikah dengan Ajo Kawir walaupun tak jelas sampai kapan ia tahan menjalankan perkawinan semacam "itu".
Apalagi, Budi Baik (Reza Rahadian), pria yang menaruh hati kepadanya sejak lama terus berusaha mendekatinya. Budi Baik bahkan tak segan memprovokasi Ajo Kawir untuk melepaskan Iteung. Bagi Iteung keberadaan Budi yang perkasa juga tak serta merta dapat ditepis.