[Spoiler rate: 30%]
Ji-Soo (Kim Dong-Hee) adalah pemuda penyendiri. Di sekolah, dia sering dirundung, asyik bermain dengan isi kepalanya sendiri, tidak punya teman namun dialah pemegang ranking pertama di kelas.
Di balik tampang "solehnya", diam-diam, Ji-Soo menjalankan bisnis prostitusi. Dengan kecerdasannya mengolah teknologi, dia dapat mengkoordinir sebuah jaringan pelacuran beromset besar.
Sial, tanpa sengaja bisnisnya diketahui oleh Gyu-Ri (Park Joo-Hyun) teman sekelas yang sebetulnya sudah dia taksir sejak lama. Alih-alih mengadukan perihal bisnis terlarang itu, Gyu-Ri si anak orang kaya ini malah menawarkan kerjasama yakni berkolaborasi menjalankan prostitusi itu.
Jika selama ini Ji-Soo hanya menjalankan prostitusi wanita, Gyu-Ri menawarkan prostitusi pria.
"Kau tahu, di luar sana banyak pemuda yang hidup dengan cara begitu. Kenapa tidak kita ajak gabung saja mereka?" sahut Gyu-Ri.
"Aku tidak berbisnis pelacuran. Aku menyediakan jasa keamanan!" ujar Ji-Soo tegas.
Ya, berbekal seorang tukang pukul bernama Pak Lee (Choi Min-Soo), Ji-Soo memang menjalankan bisnis ini lebih kepada pelindungan bagi para pekerja. Jadi, jika ada pelanggan "aneh", para "partner" bisnisnya dapat mengirim sinyal SOS dari gelang yang dia ciptakan khusus.
"Tidak usah berkilah, tetap saja kau terlibat dalam bisnis pelacuran," sanggah Gyu-Ri lagi.
Keberadaan bisnis mereka terancam saat Min-Hee (Jung Da-Bin) teman sekelas mereka yang "bekerja" sebagai pelacur satu hari terancam. Pak Lee tengah cuti dan mau tidak mau Ji-Soo mengontak polisi. Min-Hee saat itu berhasil lepas baik dari klien jahat ataupun sang polisi.
Namun, polisi wanita Hae-Kyung (Kim Yeo-Jin) itu gencar menyelidiki kemungkinan Min-Hee terlibat dalam prostitusi di bawah umur. Belum lagi saat Ji-Soo dan Gyu-Ri harus berurusan dengan para gengster yang mengacaukan bisnis dan hidup mereka sehingga nyawa mereka pun jadi taruhan.