Lihat ke Halaman Asli

Haryadi Yansyah

TERVERIFIKASI

Penulis

Mengenal Prof. Nadirsyah Hosen, Kiai NU yang Juga Dosen Tetap Universitas Monash, Australia

Diperbarui: 27 Mei 2019   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source image beritagar.id

Saya "mengenal" Om (alih-alih memanggilnya ustad, lebih enak panggil om aja hehe) Nadirsyah Hosen ini secara tak sengaja, saat salah seorang teman meminjamkan saya buku yang berjudul "Dari Hukum Makanan Tanpa Label Halal Hingga Memilih Mazhab yang Cocok" yang ditulis oleh om Nadirsyah ini.

Buku yang berkonsel Q&A (Question & Answer) ini sebetulnya biasa, namun jadi luar biasa karena tema yang dipilih sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, termasuklah tema soal hukum makanan halal yang sangat berguna jika sedang traveling ke negara yang penduduknya mayoritas non muslim.

Mengenai hukum halal-haram dalam makanan, saya baru tahu, pada dasarnya, sembelihan ahlulkitab menurut Al-Quran itu halal. Jadi, hewan yang disembelih oleh orang yang beragama Nasrani/Yahudi boleh dikonsumsi oleh umat Islam. Dasar hukumnya ialah, "Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberikan Al-Kitab itu halal bagumu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka." QS Al-Maidah ayat 5.

Kesimpulan ini cukup mencengangkan saya. Seumur hidup yang saya ketahui bahwa hewan baru dapat dikonsumsi kalau yang menyembelih orang Islam dengan menyebut nama Allah Swt. Ternyata, mengenai satu topik ini saya saya dibuat tercengang olehnya. Nah untuk lengkapnya silakan baca di blog saya ya

Baca juga : Ketika Harus Traveling di Negara Non Muslim: "Hmm, Makanan Ini Halal, Nggak Ya?"

Linknya di atas ya. Dokpri.

Mengenal Om Nadirsyah Hosen

Cendikiawan Muslim yang bernama lengkap dan mempunyai gelar Prof. Dr. H. Nadirsyah Hosen, LL.M., M.A (Hons), Ph.D ini merupakan lulusan S1 Fakultas Syariah, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan kemudian meraih gelar Graduate Diploma in Islamic Studies serta Master of Arts with Honours dari Universitas New England. Ditambah lagi gelar Master of Laws dari Universitas Northern Territory.

Gak puas di gelar master, om Nadir juga peraih 2 gelar doktor! Pertama PhD in law dari Universitas Wollongong dan kedua PHD in Islamic Law dari National University of Singapore (NUS). Dengan keilmuan dan gelar akademik seabreg, om Nadir kini dipercaya mengajar hukum di Monash University, Australia. Sebelumnya beliau bekerja di Universital Wollongong sehingga dapat posisi sebagai Associate Professor. Keren, kan!


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline