Lihat ke Halaman Asli

Haryadi Yansyah

TERVERIFIKASI

Penulis

Merengkuh Berkah di (Malam-malam) Ramadan

Diperbarui: 10 Juni 2018   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto milik pribadi

"Ramadan itu nggak kerasa, tahu-tahu udah lebaran aja," ujar saya ke seorang sepupu di hari pertama Ramadan.

And look, benar saja, kurang dari seminggu kita semua akan merayakan Idul Fitri. Bagaimana dengan puasa kalian? Apakah sesuai dengan target yang sudah direncakan di awal Ramadan? Puasanya tidak ada yang bolong, kan? Trus bagaimana dengan tarawih dan ngajinya?

Sebagaimana target yang saya canangkan sesaat sebelum memasuki Ramadan, saya sudah bertekat untuk rutin menjalankan tarawih berjamaah di masjid setiap malamnya. Dan, Alhamdulillah, sejauh ini masih dapat saya jalankan dengan baik. Sempat sih beberapa kali hampir tidak jadi ke masjid. Misalnya saja saat hujan deras, listrik di area sekitar rumah dan masjid padam dan mendadak nggak sehat badan.

Tapi Alhamdulillah, mungkin karena tekat sudah bulat, semesta ikut mendukung. Hujan yang deras tiba-tiba reda. Listrik padam, langsung menyala dan perut yang bergejolak mendadak hilang sakitnya. Jadilah, keinginan untuk merengkuh pahala dan berkah di malam-malam Ramadan masih dapat saya lakukan hingga hari ini.

Cara Saya Agar Konsisten Tarawih Berjamaah di Masjid

Pertama, tentu saja, lagi-lagi soal niat. Banyak sekali keberkahan dan keistimewaan (malam-malam di) bulan Ramadan. Di beberapa laman bahkan dirincikan tiap malam betapa istimewanya menjalankan tarawih itu. Misalnya saja, di malam pertama, diyakini dosa akan diampuni dan kembali suci seperti bayi baru lahir. Di malam kedua, dosa kedua orang tua akan diampuni, dan begitu seterusnya hingga malam ke-30. Lengkapnya, bisa lihat di sini ya. Wallahu alam.

Salat berjamaah di masjid lebih berfaedah. Foto milik pribadi.

Kemudahan untuk dapat tarawih berjamaah tiap malam di bulan Ramadan ini didukung juga dengan tekat saya yang merupakan cara kedua, yakni menolak semua ajakan buka puasa di luar sehingga waktu yang saya miliki setiap malamnya, intens saya gunakan untuk beribadah salat tarawih di Masjid.

Selain pahalanya lebih besar, doa bareng yang dipimpin imam itu rasanya super komplet. Paling ditambahkan doa-doa personal lainnya dalam hati hehe.  Misalnya minta ampunin dosa yang buaaanyak itu. Hiks. Abu Hurairah RA bahkan meriwayatkan Rasulullah Saw pernah bersabda, "Barang siapa mendirikan salat pada bulan Ramadan karena iman dan ihtisab diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu." Wuih, amiiiiin.

Sekalian "Kencan" dengan Alquran

Di Palembang, magrib biasanya masuk pada pukul 18:00. Saya dan keluarga setidaknya butuh waktu 10 sd 15 menit untuk berbuka puasa. Dan, begitu selesai, saya langsung bersiap ke masjid dan biasanya tiba di sana pukul 18:30.

"Hah, bukanya Isya masih lama?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline