Lihat ke Halaman Asli

Haryadi Yansyah

TERVERIFIKASI

Penulis

Menyongsong Asian Games 2018 Tanpa Khawatir Kepungan Asap Kebakaran Hutan dan Lahan

Diperbarui: 16 Mei 2018   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok. Pribadi)

3 November 2014, saya membuat sebuat status dengan menampilkan foto halaman rumah kami yang dipenuhi asap hingga membuat rumah tetangga depan atau bahkan pagar rumah kami sendiri menjadi tidak nampak!

Begitu besar efek dari bencana asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan atau juga lahan gambut yang ada di sekitaran Sumatra Selatan. 3,5 juta penduduk Sumatra Selatan berada dalam bayang-bayang ancaman kesehatan. Tak hanya manusia, hewan ternak dan tumbuhan juga tentu terpapar dampak negatif dari bencana ini.

(Dok. Pribadi)

Setahun berselang, bencana kebakaran hutan kembali terjadi. Terhitung lebih dari 612 ribu hektare lahan terbakar. Asap semakin pekat. Transportasi udara mendapatkan dampak yang begitu serius. Saya pribadi merasakan langsung dampaknya.

Negara tetangga bereaksi. Malaysia dan Singapura melancarkan protesnya kepada pemerintahan Indonesia karena mereka pun terkena dampak. Bahkan, serial anak-anak Upin & Ipin sampai harus menayangkan edisi khusus tentang bahayanya Jerebu (asap dalam bahasa Melayu).

Peran APP Sinar Mas di Asian Games 2018

Ya, Asian Games yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2018 nanti berada di puncak musim kemarau. Bayang-bayang bencana tahun-tahun sebelumnya kembali mencuat. Ini adalah perhelatan akbar internasional. Betapa malunya jika Indonesia (melalui Palembang dan Jakarta) dianggap gagal menjadi tuan rumah, diantaranya dikarenakan bencana asap.

Untungnya, ada Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, perusahaan besar yang concern terhadap isu ini. Tak tanggung-tanggung, APP Sinar Mas telah menginvestasikan lebih dari USD 100 juta dalam upaya pencegahan dan penaggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Memantau titik api melalui peralatan canggih. (Dok. Pribadi)

Helikopter yang berfungsi untuk memadamkan api. (Dok. Pribadi)

Beberapa personel Regu Pemadam Kebakaran (Dok. Pribadi)

Jumlah itu diluar dari dana sebesar USD 3,8 juta yang dialokasikan APP Sinar Mas khusus menjelang hingga saat pelaksanaan Asian Games. Dan, upaya-upaya itu, sudah berlangsung dimulai bulan Mei ini hingga bulan Oktober mendatang. Intinya, APP Sinar Mas siaga menanggulangi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan selama Asian Games berlangsung.

Peran Serta Masyarakat Desa Makmur Peduli Api (DMPA)

Saat berkesempatan melihat langsung simulasi proses penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan, saya melihat langsung betapa seriusnya APP Sinar Mas dalam hal ini. Misalnya saja, guna mendatangi wilayah yang sulit dijangkau oleh tim darat, ada 42 orang pasukan TRC (Tim Reaksi Cepat) yang turun menggunakan 4 unit Helikopter Water Bomber dimana 1 unitnya merupakan jenis Super Puma berkapasitas 4000 liter air, sedangkan 3 sisanya unit Heli Bell 412, berkapasitas 1500 liter air.

Beberapa masyarakat perwakilan dari Desa Makmur Peduli Api (DMPA) (Dok. Pribadi)

Proses simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Dok. Pribadi)

Pantang pulang sebelum padam (Dok. Pribadi)

Sebelum itu, deteksi kebakaran dilakukan melalui 16 menara api setinggi 32 meter dengan radius pantai 10 km. Ada total 52 pos pantau jika ditambah dengan 25 pos pantau baru yang dilengkapi mini tower setinggi 12 meter untuk memantau area belukar.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline