Dengan semakin maraknya pemanfaatan media sosial, selain akan mendapatkan sesuatu hal yang bersifat negatif tentu di dalamnya terdapat banyak muatan hal positif yang akan didapat dengan hadirnya media sosial di tengah-tengah masyarakat.
Tergantung bagaimana user medsos/netizen mampu menyuguhkan hanya hal yang positif saja yang diperkenankan hadir dalam memenuhi kebutuhan sosial netizen.
Salah satunya pembelajaran tentang pengelolaan uang atau aset sejak dini. Belajar dari pengalaman masa silam orangtua, dalam menjalani kehidupan berdasarkan template beliau-beliau dengan segala keterbatasan ilmu, pendidikan dan wawasan yang memang pada masa itu semuanya serba terbatas, bukan beliau yang dipersalahkan namun eranya memang berbeda.
Sehingga apabila saat ini kita tidak sebanyak mungkin belajar dari banyak sumber, dikuatirkan akan semakin jauh tertinggal. Belajar tentang ilmu pengetahuan umum terlebih ilmu agama, keduanya saling terkait.
Dalam mengelola uang/aset dibagi menjadi beberapa tahapan yang idealnya mulai diajarkan dan diterapkan sejak usia dini, tentunya disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan si anak.
Penulis tertarik dengan postingan akun IGnya @Finplan dicaption dengan, "Kesalahan Dalam Kelola Uang Saat Usia...".
Membaca postingan milik akun @finplan diatas kemudian penulis terjemahkan sendiri sesuai apa yang penulis jalani dan impikan jika penulis kembali ke beberapa tahun silam, saat anak-anak masih kecil.
Belajar Menabung Sejak Usia Dini
Yang dimulai sejak anak mulai masuk pra sekolah atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga menjelang lulus Sekolah Dasar, yaitu dengan memperkenalkan mereka tentang fungsi uang sebagai alat pembayaran dan alat tukar dengan cara melakukan role play seolah-olah mereka sedang menjalani kehidupan nyata, bertransaksi dalam sebuah perdagangan dengan berperan sebagai seorang penjual sedang yang lainnya berperan sebagai seorang pembeli.
Dalam saving atau menabung berikanlah pemahaman bahwa dalam menabung uang ke dalam celengan atau tabungan di bank (ajarkan membuka rekening bank pada saat mereka telah mengerti calistung), hasilnya bukan saja untuk kepentingan yang sifatnya duniawi tetapi ajarkan juga bahwa ada hak orang lain di dalam harta yang dimiliki.