Lihat ke Halaman Asli

om_nanks

TERVERIFIKASI

nikmati yang tersaji jangan pelit berbagi

Mari Berinvestasi, tapi Mengapa Harus Properti?

Diperbarui: 8 April 2023   06:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi investasi properti| Dok Shutterstock via Kompas.com

Kebutuhan dasar manusia selain sandang dan pangan adalah properti. Properti, khususnya rumah, apartemen, ruko/rukan sebagai tempat berteduh dan berlindung dari teriknya sinar mentari dan basahnya siraman air hujan serta sebagai tempat berlindung dari potensi tindak kriminal.

Sudah saatnya sebagai generasi Y (milenial) dan generasi Z (zilenial) berpikir pemenuhan kebutuhan mendasar bukanlah mobil sebagai ajang personal branding atas kesuksesan karena mudah ditampakkan kepada khalayak atau netizen. 

Tetapi berganti menjadi properti, bisa berupa rumah tinggal, apartemen, ruko/rukan atau bahkan lahan yang ke depannya berpotensi menjadi hunian.

Sesuai dengan judul di atas, penulis tergelitik untuk kembali sedikit membongkar isi kepala khususnya terkait dengan investasi untuk masa depan yaitu mari berinvestasi, tapi mengapa harus properti.

Potensi Peningkatan Harga di Setiap Periode,

Selain karena NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) tahunan sebagai penentu dalam besaran pembebanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang selalu mengalami penyesuaian harga dari tahun ke tahun.

Hal ini disebabkan karena harga tanah per meter persegi pun juga mengalami peningkatan harga. Penyebabnya karena kebutuhan akan properti hunian mengalami peningkatan di setiap tahunnya.

Kebutuhan Tempat Tinggal atau Hunian,

Sebagai efek domino dari perkembangan generasi milineal dan generasi zilenial yang sudah mulai memasuki fase kehidupan berumah tangga sehingga membutuhkan lebih dari satu tempat hunian.

Kehidupan di kota besar yang sibuk, dinamis dan serba terburu-buru membuat mereka berpikir untuk segera memenuhi kebutuhan akan properti.

Bagi kalangan mereka yang mampu secara finansial akan berusaha minimal memiliki sekaligus dua properti yaitu apartemen yang mendekati tempat mereka beraktivitas, berusaha, dan bekerja dan satu tempat hunian akhir pekan untuk melepas penat atau rumah masa depan pada saat purna.

Atau setidaknya bagi mereka yang berpenghasilan rata-rata akan tetap berpikir untuk memiliki hunian berupa rumah tinggal bagi keluarga kecil mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline