Lihat ke Halaman Asli

om_nanks

TERVERIFIKASI

nikmati yang tersaji jangan pelit berbagi

Investor Properti Rumah Sekunder di Tengah Himpitan Pasar Rumah Primer Milik Pengembang Perumahan

Diperbarui: 12 Februari 2023   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ruang tamu rumah minimalis (source: rumah.com)

Investor Properti Rumah Sekunder di Tengah Himpitan Pasar Rumah Primer Milik Pengembang Perumahan - Rumah primer, rumah sekunder. Opo maneh kuwi? 

Rumah sekunder adalah rumah yang telah berpindah tangan dari pemilik pertama kepada pemilik kedua, yaitu sebuah rumah yang awalnya dibeli dari pengembang perumahan untuk kemudian dijual kepada pemilik berikutnya atau singkatnya rumah sekunder adalah rumah seken (second).

Pasar rumah sekunder, tempat bertemunya para investor atau orang kebanyakan yang  menanamkan duitnya dalam bentuk properti khususnya rumah seken dengan end user rumah, dengan atau tanpa keterlibatan broker/property agency.

Para investor ini berasal dari latar belakang yang beragam, dari pekerja kantoran, pengusaha, profesional (dokter, bidan, pengacara, psikolog dan lain-lain), ibu rumah tangga yang menyisihkan sebagian duitnya untuk diinvestasikan dalam wujud properti rumah daripada disimpan di rekening bank dalam bentuk deposito sekalipun, karena lebih produktif.

Sejak maraknya investasi dalam bentuk properti beberapa puluh tahun yang lalu, ditambah dengan "mudahnya" berinvestasi dalam bentuk properti terutama properti rumah yang diiringi cuan yang menjanjikan. 

Berdampak semakin banyaknya jumlah investor yang masuk dalam bidang ini terutama pasar properti rumah seken.  

Terdapat dua tujuan investor pasar rumah sekunder dalam berinvestasi properti rumah dengan cara membeli dari pengembang perumahan,

Pertama dan sudah diuraikan diatas bahwa tujuan mereka berinvestasi properti sebagai tabungan masa depan dan berharap gain lebih besar dibandingkan apabila duitnya disimpan di bank (syariah).

Kedua sebagai aset yang akan dihibahkan kepada anak-anaknya di masa yang akan datang ketika anak-anak telah berkeluarga. Sambil sebelumnya diputar terlebih dahulu dengan cara diperjualbelikan dalam bentuk investasi properti rumah.

Kembali pada hukum ekonomi, ketika supply melimpah dan demand tidak bertumbuh secara signifikan, maka yang terjadi harga akan stagnan atau bahkan mengalami penurunan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline