Parkir Mobil Sebaiknya Maju atau Mundur?
Mobil pribadi, selain sebagai sarana angkut keluarga dan handai taulan sebagian orang mengklasifikasin mobil sebagai penanda strata sosial, dikarenakan harga perolehan mobil yang bervariasi sesuai dengan varian dan fiturnya dari kelas premium super car hingga kelas LCGC atau Low Cost Green Car yaitu mobil yang mengusung tema mobil murah ramah lingkungan.
Menurut mereka klasifikasi mobil juga sangat erat hubungannya dengan biaya-biaya yang dikeluarkan setelah purna jual diantaranya biaya operasional, biaya pemeliharaan rutin dan yang tidak kalah penting adalah nominal besar pajak kendaraan bermotor yang harus dibayar per tahunnya.
Dengan hanya melihat sepintas tampilan fisik mobil, masyarakat awam dapat memastikan siapa pemilik kendaraan roda empat tersebut, dari merk mobil dan variannya dapat dengan mudah diketahui kelas sosial pemiliknya.
Penampakan garasi atau carport di rumah dapat juga dipakai sebagai ukuran seberapa besar seseorang dalam menghargai nilai sebuah mobil tunggangan.
Dilihat dari jenis mobil dapat dibedakan mobil yang dikemudikan hanya oleh sang pemilik terutama jenis mobil super car dan mobil klasik, sementara jenis mobil keluarga berkapasitas banyak dan cc besar seringkali kemudi dipegang oleh banyak tangan.
Belum lagi urusan parkir, kebanyakan pemilik mobil kelas premium tidak mau bersusah payah dalam soal parkir kendaraan tunggangannya, mereka lebih memilih parkir berlangganan dan valet parking.
Parkir Mundur atau Parkir Maju
Sudah menjadi standart operasional di kebanyakan tempat penyedia lahan parkir resmi di kota-kota besar seperti gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan bahwa apabila seseorang hendak memarkir mobilnya diharuskan dengan cara memarkir mundur.
Bahkan di beberapa tempat ditandai dengan tanda anak panah yang ujung panahnya menghadap arah keluar, hal ini sebagai bukti keseriusan pengelola dengan mewajibkan pengguna tempat parkir mematuhi peraturan demi keamanan bersama.