Keranjang Telur
Manajer investasi akan menempatkan dan mengelola aset investor ke beberapa portofolio aset dengan risk yang terukur sehingga aman dan berpotensi atas pertambahan return.
Apabila aset diibaratkan telur dan portofolio aset adalah keranjangnya maka dalam menempatkan dan mengelola aset sebaiknya di bedakan menjadi beberapa keranjang, bukan hanya satu keranjang sebagai antisipasi apabila terjadi accident yang berakibat menyusutnya aset atau bahkan kerugian total, perlu juga dihindari penempatan ke banyak keranjang sebab akan menjadi tidak fokus dalam mengelola aset.
Masing-masing diri investor dapat dimaknai sebagai seorang manajer investasi.
Jumlah pasti keranjang untuk menempatkan telur aset tergantung seberapa mampu peran manajer investasi mengelola telur aset tersebut. Fokus dan terukur untuk menghindari kerugian atas pecahnya telur dari keranjang-keranjang yang ada, agar asset yang dimiliki tidak menyusut atau cepat habis bahkan sebaliknya akan terus bertambah sesuai dengan keinginan kita.
Sifat Investasi
Mencegah menyusutnya aset, menjaga aset dan meningkatkan aset, salah satu caranya dengan meletakkannya ke dalam beberapa keranjang telur investasi baik yang bersifat, 1) low risk invesment; 2) moderat maupun yang; 3) high risk invesment, kesemuanya berpulang kepada tujuan yang akan kita capai dan risiko yang akan kita hadapi atas aset yang dimiliki.
Beberapa produk investasi yang kita kenal mulai dari yang berrisiko rendah, moderat dan berrisiko tinggi seperti misalnya investasi dalam bentuk saham, obligasi, reksadana, simpanan, deposito, logam mulia emas, sukuk, properti, syirkah kerjasama usaha atau supporting modal.
Faktor Risk Investasi
Hampir dipastikan setiap portofolio aset atau produk investasi masing-masing mengandung risiko yang dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya, 1) faktor fundamental perusahaan; 2) faktor tehnikal perusahaan; 3) perekonomian; 4) kebijakan pemerintah, dan lain-sebagainya.
Diversifikasi Investasi
Upaya untuk mencegah timbulnya kerugian atau menyusutnya aset maka diperlukan diversifikasi investasi. Diversifikasi investasi dilakukan untuk melindungi portofolio investasi, serta untuk menyeimbangkan return yang diperoleh, misalnya dalam investasi yang satu sedang tidak ada cuan, maka produk investasi yang lainnya diharapkan dapat menjadi pengganti cuan.