Lihat ke Halaman Asli

Syiah Ibu

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bahkan,

langit kau pulas dengan gigih

airmata entah perih

hikmatmu satu

bekali anak cukup ilmu

kadang asap seringpun abu

tak patah langkah meski lelah

Tetap,

mengusahakan ada

masih,

mengadakan meski renta

hikmatmu satu

gapailah cita, anakku!

duh..duh dewa batara ing jawata gung

mugi paringa aksami

kang dasih kang kawelas ayun

demi pulsar pada putaran waktu

aku bangga memanggilmu: Ibu

namun

sulit menulis puisi untukmu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline