Bisakah anda menulis tanpa kecerdasan buatan? Itulah sebuah pertanyaan seorang kawan kepada Omjay. Tentu saja Omjay tersenyum menjawabnya. Sebab dengan adanya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menulis menjadi terasa mudah.
Dalam era digital saat ini, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian integral dari berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia penulisan. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: "Bisakah Anda menulis tanpa kecerdasan buatan?"
Kecerdasan Buatan (AI) adalah bidang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, penciptaan, dan pengenalan gambar.
Perkembangan teknologi yang kian maju salah satunya dibuktikan dari semakin meluasnya penggunaan AI atau Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ini, kecerdasan buatan yang kita gunakan sehari-hari semakin banyak. Saking banyaknya, terkadang orang pun tak sadar akan hal tersebut. AI atau Artificial Intelligence ini telah menyebar ke berbagai bidang mulai dari otomotif, bisnis, hiburan, pendidikan bahkan kesehatan.
Kecerdasan buatan dari waktu ke waktu terus mendapat perhatian dunia ienternasional. Perkembangannya semakin cepat dan pesat. Dalam praktiknya, kecerdasan buatan dibedakan menjadi dua, yakni AI lemah dan AI kuat.
AI lemah atau weak AI dirancang guna melakukan tugas tertentu sesuai dengan yang diprogramkan. Sedang AI kuat atau Strong AI dirancang dengan sistem yang sifatnya kognitif layaknya manusia.
Artinya, strong AI mampu menciptakan sebuah solusi dari sebuah masalah tanpa peran dari manusia. Dalam artian lain, Strong AI belajar layaknya manusia.
Jadi, semakin banyak hal yang mereka dapat, maka semakin pintarlah mereka. Untuk tujuan dari keduanya tentu saja sama, yakni agar memudahkan dan mengefisienkan pekerjaan manusia.
Saat ini kecerdasan buatan banyak digunakan orang atau manusia untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Keberadaan Kecerdasan Buatan dalam Penulisan