Lihat ke Halaman Asli

Omjay Labschool

guru blogger indonesia

Mengapa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Perlu Dihidupkan Kembali?

Diperbarui: 30 Juli 2024   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar dokpri

Beberapa waktu lalu, Omjay diundang untuk menjadi narasumber penelitian tindakan kelas (PTK). Ketua program studi sosiologi UNJ meminta omjay memberikan materi PTK. Sebagai salah satu penulis buku PTK, tentu saja Omjay senang sekali.

PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru yang berujung kepada peningkatan hasil belajar siswa. Bila hasil belajar siswa meningkat, maka kualitas pembelajaran di sekolah pun akan meningkat pula.

Untuk melakukan PTK tidaklah sulit, asal guru bersedia memulainya. Hal yang sulit adalah memulai sebuah penelitian yang bermanfaat untuk dirinya sebagai guru, dan lingkungan sekolahnya. Dengan belajar PTK, para guru diharapkan termotivasi untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah yang membuat guru menjadi guru kreatif.

Untuk menjadi guru yang kreatif dalam membuat karya tulis ilmiah diperlukan sebuah perencanaan pembelajaran yang matang, tindakan pembelajaran yang menantang, proses pengamatan yang cemerlang, dan refleksi diri dengan teman sejawat bahwa pembelajaran telah membuahkan keberhasilan. Semua kegiatan itu dicatat prosesnya, dan  terangkum dalam penelitian tindakan kelas (PTK) yang membuat guru akhirnya mampu membuat sebuah karya tulis ilmiah.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi TIK), perubahan struktur masyarakat, dan maju pesatnya pengetahuan, serta munculnya teori pembelajaran baru telah mengubah hal yang esensi dari tugas pokok seorang guru. 

Guru bukan lagi satu-satunya "aktor" di kelas, dengan kekuasaannya dan pengetahuannya, yang mengatur apa pun yang terjadi di kelas. Guru bukan lagi menjadi "sumur kang lumaku tinimba", sumber dan mata air satu-satunya dalam pembelajaran di kelas.

Sekarang ini, justru siswa yang menjadi pusat pembelajaran (student center). Peran guru lebih menjadi fasilitator bukan sekedar orator, yang hanya bisa memerintah anak didiknya melakukan ini atau itu.

Guru juga lebih menjadi motivator dan bukan sekedar eksekutor. Karena perannya itulah maka para guru dituntut untuk dapat meneliti di kelasnya sendiri dan melaporkan hasil penelitiannya dalam bentuk penelitian tindakan kelas (PTK).

PTK harus menjadi aksi nyata guru yang benar-benar telah berhasil menemukan cara atau metode baru agar pembelajaran di kelas meningkat. Oleh karena itu, guru perlu mencari referensi atau kajian pustaka yang dapat memperkuat hasil penelitian tindakan kelas yang telah dibuatnya.

Berikut ini video pembuatan proposal PTK, https://youtu.be/JHsIhwORvqo

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline