Lihat ke Halaman Asli

Mengenal dan Memahami Makna Motivasi serta Mengelolanya

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mengenal dan Memahami Makna Motivasi serta Mengelolanya

Oleh: Rohmat Kurnia

Para psikolog dari berbagai cabang disiplin mempelajari kajian tentang motivasi sebagai bagian dari suatu dorongan dari dalam yang menggerakkan suatu organisme terhadap pemenuhan suatu tujuan. Berbagai macam teori telah dikemukakan selama bertahun-tahun dan beberapa menyatakan bahwa kebanyakan orang termotivasi oleh kebutuhan akan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan psikologis, sedangkan yang lainnya menyatakan bahwa orang termotivasi untuk menyeimbangkan berbagai kebutuhan jasmani. Sedangkan teori-teori lainnya memokuskan pada cara-cara bagaimana orang merespon berbagai rangsangan luar, seperti uang, nilai prestasi sekolah, dan berbagai apresiasi prestasi lainnya.

Para peneliti motivasi mempelajari berbagai topik secara luas, termasuk topik tentang kelaparan dan obesitas, hasrat seksual, berbagai dampak dari penghargaan dan hukuman, dan berbagai kebutuhan akan kesuasaan, prestasi, penerimaan sosial, cinta, dan penghargaan diri.

Motivasi merupakan penyebab tingkah laku suatu organisme, atau merupakan alasan suatu organisme untuk melakukan suatu tindakan atau bertingkahlaku. Dalam diri manusia, motivasi melibatkan dua dorongan, yaitu dorongan kesadaran dan ketidaksadaran. Sedangkan teori psikologis harus menjawab tingkatan motivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan 'primer', seperti kebutuhan akan makanan, udara atau oksigen, dan air. Begitupun dengan tingkatan motivasi sekunder yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial, seperti menjalin hubungan kemasyarakatan atau golongan dan juga prestasi hidup. Kebutuhan-kebutuhan primer tersebut harus benar-benar terpenuhi sebelum suatu organisme masuk ke dalam dorongan-dorongan sekunder.

Pada tahun 1954, seorang psikolog bernama Abraham Maslow mengemukakan teorinya yang menyatakan bahwa semua orang termotivasi untuk memenuhi piramida tingkatan aneka kebutuhan. Bagian dasar piramida Maslow merupakan dasar untuk bertahan, seperti kebutuhan akan makanan, minuman, dan tidur. Sedangkan kebutuhan akan keselamatan berada setelah kebutuhuhan-kebutuhan psikologis ini. Menurut Maslow, kebutuhan-kebutuhan tingkat tinggi menjadi penting bagi kita jika kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendasar telah terpenuhi. Berbagai kebutuhan yang lebih tinggi ini meliputi kebutuhan akan cinta dan kepemilikan, kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri.

Abraham Maslow telah berhasil memecahkan enam tingkatan motif, yang menurutnya keenam tingkatan tersebut dapat menentukan tingkah laku manusia. Menurut Maslow setiap manusia memiliki enam kebutuhan, yaitu sebagai berikut.

1.     Kebutuhan akan psikologis

2.     Kebutuhan akan keamanan dan keselamatan

3.     Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki

4.     Kebutuhan akan kompetensi atau kemampuan, prestise (gengsi), dan penghargaan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline