Banyak orang yang cinta dan apresiasi terhadap suatu karya yang diciptakan oleh para seniman di seluruh dunia, musik misalnya. Bahkan bukan hanya sekedar cinta dan menikmati secara lisan, banyak yang menikmati hasil karya musisi idola mereka dengan cara mengoleksi hasil karya musisi tersebut dalam bentuk fisik agar dapat dinikmati dalam jangka waktu lama, tentu dengan bentuk yang original. Hal tersebut mesti dan patut diacungi jempol karena sebagai penikmat mereka telah menunjukkan rasa menghargai atas karya seseorang, bukan dengan gampangnya men-download di internet pada situs yang tidak tahu siapa dan dari mana asal usulnya, alias bajakan.
Dahulu sekitar tahun 50-an, musik dikemas dalam bentuk piringan hitam atau bahasa aslinya vinyl. Kisaran tahun 70-an vinyl kalah eksis dengan format compact cassette, kalau orang-orang di negara kita biasa sebutnya kaset tape/kaset pita. Karena bentuknya yang kecil dan mudah dibawa ke mana-mana, kaset pita jadi andalan hingga akhir 90-an. Bagi yang pernah mengoleksi atau sekedar punya jenis yang satu ini, menggulung kaset pita dengan mengunakan ballpoint pen atau jari tangan mungkin sudah menjadi kebiasan (ayo siapa yang pernah ngelakuin ini).
Namun sayangnya, sekarang ini sudah tidak ada lagi musisi yang mengemas karyanya dalam bentuk kaset pita. Dan lebih mengemasnya dalam bentuk CD, bukan celana dalam loh ya, tapi compact disc. Para penikmat musik mau tidak mau akan membeli dalam format ini, namun sayangnya ada saja yang seakan tidak peduli terhadap CD-CD yang sudah mereka koleksi. Ada yang membiarkan begitu saja, ada pula yang memperlakukannya dengan seenak hati tanpa memikirkan efek buruk yang ditimbulkan. Berikut ada 5 hal yang mesti kita perhatikan agar CD yang kita koleksi dapat kita dinikmati dalam jangka waktu lama.
Jangan biarkan CD diletakkan tanpa tempatnya
Hindari menaruh atau membiarkan CD tergeletak begitu saja tanpa tempatnya atau CD case. Ini dapat membuat permukaan CD terkena serpihan debu pada ruangan kita. Jika sudah seperti ini, banyak yang dengan sembarangan membersihkan gerombolan debu tersebut dengan sesuka hati mereka. Ingat, permukaan CD sangat mudah tergores loh. Seperti hati kalian yang mudah tergores jika disakiti hehehe.
Hati-hati dalam membersihkan permukaan CD
Yang suka membersihkan CD dengan pakaian kalian, mulai sekarang hapus kebiasaan tersebut. Tau ga sih, pakaian atau baju bukan diciptakan untuk membersihkan CD. Bahannya dapat menggores permukaan CD yang mengilap seperti pelangi itu, banyak yang menyarankan untuk menggunakan kain dan cairan pembersih khusus. Namun lebih disarankan lagi jangan suka atau sering membersihkan permukaan CD karena dapat merusak permukaan CD meski sudah mengunakan yang khusus. Oleh karenanya jagalah CD agar tidak kotor. Namun, jika memang sudah terjadi kain dan cairan khususlah solusinya, akan tetapi jangan terlalu sering menggunakannya.
Gunakan alat pemutar yang baik
Jangan pernah sekali-kali menggunakan CD player yang rusak untuk memutar CD yang kita miliki, walau hanya sekedar kerusakan kecil namun dapat berakibat fatal, terutama di bagian pemutar CD-nya. Cd player seperti ini dapat meninggalkan goresan-goresan pada permukaan CD. Ini tentu akan memperpendek usia CD yang kita miliki. Jika sudah rusak, tentu CD sudah tidak dapat kita gunakan lagi.
Putarlah apa adanya
Walau ada opsi pause, next dan previous pada setiap media player, kebiasaan menggunakan opsi tersebut dapat meninggalkan goresan pada permukaan CD. Untuk yang hobi memutar lagu nomor 2 lalu pindah ke nomor 4 lalu pindah ke nomor lainnya, mulai hari ini hilangkan kebiasaan tersebut karena memindahkan lagu satu ke lagu lainnya juga dapat merusak CD kita loh. Biarkan CD mulai dari awal dan berakhir di bagian terakhir, jika masih ingin menikmatinya, putar lagi dari awal dan biarkan ia berakhir dengan sendirinya. Jika memang ingin melakukannya, usahakan jangan terlalu sering.