Lihat ke Halaman Asli

Ombrill

TERVERIFIKASI

Videografer - Content Creator - Book Writer

Taufiq Kiemas: “Chris, Jadi Siapa yang Duluan Interview nih?”

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13708296541666009804

Pertanyaan itu ditanyakan Taufik Kiemas pada Chris Kelana. Saat itu, almarhum yang masih menjabat sebagai suami Presiden Megawati Soekarnoputri ini, memberikan kesempatan wawancara dengan beberapa media, termasuk stasiun televisi, dalam rangka launching buku biografinya, Tanpa Rakyat Pemimpin Tidak Berarti Apa-Apa pada 2003. Namun, seorang camper Metro TV, sebut saja mas C, dengan percaya diri mengatakan, bahwa tim sudah mewawancarai Taufik.

Kami sudah siap menginterview bapak,” ujar mas C.

Di lapangan, baik Produser, Presenter, maupun kru teknik harus cekatan. Kalo tidak cekatan, bisa jadi akan buang-buang waktu. Dalam kisah mas C, ketika stasiun televisi lain belum siap, tim yang dikomandoi mas C sudah siap sedia. Kamera sudah dipasang, blocking buat interview sudah disiapkan. Sebagai tokoh VVIP, tentu senang melihat kondisi ini. Harap maklum, waktu tokoh VVIP terbatas.

Gimana Chris?” tanya Taufik Kiemas lagi.

Ya, terserah pak Taufik...” ujar Chris. Pasrah dengan keputusan pak Taufik, tetapi nada suaranya tidak terima “dilangkahi” oleh stasiun televisi lain.

Buat Anda yang masih asing dengan nama Chris Kelana, baiklah saya sedikit ceritakan sosoknya. Pria ini adalah mantan Pemimpin Redaksi (Pemred) RCTI. Namanya berjaya saat RCTI masih sendiri dan ngetop dengan program Seputar Indonesia. Chris yang sebelum di RCTI adalah wartawan Kompas ini kemudian diangkat menjadi Direktur PT Sindo. Pada saat pengusaha Abdul Latief mendapatkan izin siaran stasiun televisi nasional dan mendirikan Lativi, Chris pun hijrah dari Kebon Jeruk ke markas Lativi di Pulogadung.

Yasudah yang interview duluan Metro TV ya,” ujar Taufik Kiemas.

Sebelum interview, Chris Kelana sempat bertanya pada Presenter Metro TV. Pertanyaannya seperti hendak mengetes kesiapan sang Presenter.

Memang kamu sudah baca buku pak Taufik sampai habis?” tanya Chris.

Sudah, pak,” jawab sang Presenter sambil membolak-balik halaman buku Taufik Kiemas yang dipegangnya. Padahal Presenter ini bohong. Ia belum pernah sempat membaca, apalagi membaca sampai habis buku Taufik Kiemas yang diterbitkan bertepatan dengan hut dirinya yang ke-60 tahun.

Namun, Metro TV tetap mendapat nomor pertama buat menginterview Taufik Kiemas. Boleh jadi Chris yang sebetulnya lebih awal ngobrol secara off air dengan Taufik, sedikit dongkol, karena didahulukan jadwal interview-nya. Padahal, Chris adalah sahabat Taufik. Sayangnya, kru RCTI belum siap saat itu.

Cerita mantan camper Metro TV ini lagi, Taufik Kiemas sangat kooperatif sebelum take. Ia selalu mengikuti perintah camper agar shooting berlangsung dengan baik. Ketika diperintahkan soal berganti posisi duduknya, ia ikuti. Padahal beberapa kali Taufik harus pindah posisi tempat duduk, tetapi ia nurut. Bahkan ia juga sempat memanggil dan menyuruh ajudan Presiden buat mencarikan bedak, karena wajahnya berminyak.

Pengalaman itu tidak pernah saya lupakan dan selalu saya ajarkan pada para camper, bahwa kita harus PD dan berani memerintahkan narasumber agar gambar kita bagus,” papar mantan Camper ini.

Selain kisah kesigapan tim teknis, mas C juga bercerita pengalaman bersama Taufik Kiemas saat di Bali. Pernah suatu ketika salah seorang Bupati di Bali hendak merubuhkan tower Metro TV, tetapi diselamatkan oleh Ketua MPR RI ini. Maaf saya tidak bisa menjelaskan secara detail kenapa tower Metro TV mau dirubuhkan, karena off the record. Namun, melalui atasan mas C, Taufik dihubungi. Setelah dihubungi, sang Bupati tidak jadi merubuhkan. Boleh jadi kalo tidak ada bantuan dan perintah dari Taufik, tower tersebut tidak bisa diselamatkan. Di sini Anda belajar lagi, betapa hubungan "pertemanan" dengan seorang yang punya power, bisa menyelamatkan kita. Mulai sekarang, banyak-banyaklah membangun networking, pertemanan, asal jangan pertemanan buat melakukan tindakan korupsi.

Salam pertemanan!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline