Bismillah ....
Hai kawan......
Hidup di dunia laksana orang berteduh dipohon rindang sekedar berlindung dari terik matahari lalu beranjak melakukan perjalanan kembali.
Hidup didunia hanya sebentar dan singkat karena kita sedang singgah di dunia setelah datang dari rahim seorang ibu yang tulus membesarkan mendidik membimbing agar perjalanan selanjutkan dalam terlewati dengan selamat.
Perjalanan dari rahim ke dunia ada yang dilewati dengan singkat bayi lahir lalu meninggal, ada juga anak kecil tumbuh lucu lalu dipanggil sang Maha PemilikNya, masih remaja, pemuda wafat saat giat berkarya. Nah giliran kita yang sudah usia diatas 40 tahun masih diberi hidup, sehat, makan dan tidur nyenyak . Karenanya bersiap-siap lah untuk mendapat giliran di jemput, dibawa oleh Malaikat Izrail dikenal dengan nama Malakul Maut.
Tapi ingat kawan...
perjalanan dunia yang singkat ini akan membawa dua tempat, apakah akan dimasukkan ditempat terindah penuh kenikmatan atau akan dijerumuskan dengan paksa di tempat terburuk, terpanas dengan suara jeritan, lengkingan, teriakan minta ampun, rintihan memelas minta tolong, dengan mata terbelalak menunjukkan sakit yang sangat pedih dengan derita yang dialami, membuat yang melihat, mendengar akan bergidik ketakutan yaitu neraka.
Perjalanan di dunia adalah kesempatan emas untuk mengumpulkan pundi-pundi amal ibadah disertai ridho Allah, menjalankan perintahNya, menjauhi larangan_Nya. Dua poin ini menjadi dasar kunci pembuka berkah, kunci pembuka rahmat, pembuka rizki pembuka pintu hidayah untuk mengumpulkan poin shalat, Poin zakat, puasa, haji dan ibadah kepada Allah serta berbuat baik kemana sesama manusia dan mahkluk Allah lainnya dengan kata lain modal perjalanan abadi adalah Iman, Islam serta Ihsan yang selalu teriring Keridhoan Allah.
Ingat kawan perjalanan yang sebentar didunia menuju perjalanan yang amat jauh karena harus melewati beberapa cek point yang wajib di lalui. Sebagai gambaran kita berada di cek poin nomor tiga setelah berada di alam rahim.
1. Alam Arwah ( Lauhil Mahfudh )
2. Alam Rahim