Lihat ke Halaman Asli

Aby Abbad21

Guru MTs N 15 Jakarta

Makna Dunia Menurut Islam

Diperbarui: 1 Agustus 2023   17:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Wahai kawan, Dunia yang kita pijak setiap hari, tempat bermimpi, tempat berkumpul,  tempat beristirahat, tempat bekerja mencari rizki yang sudah disediakan Allah, bahkan tempat beribadah dan tempat yang akan digunakan kita untuk berbaring selama-lamanyapun akan dikubur dengan tanah dunia.

Allah menggambarkan dunia seperti air hujan yang turun dari langit, lalu akan tumbuh tanaman di bumi yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan binatang, lambat laun bumi dihiasi berbagai bangunan pencakar langit, alat-alat yang serba modern nan canggih, trasportasi darat laut dan udara yang keren, alat komunikasi yang handal dengan fitur yang berjuta ragam membuat pemiliknya mengira  akan dimiliki dan dinikmati selamanya. 

Lalau apa yang terjadi kawan...

Allah mengambil semua miliknya dengan datangnya azab secara tiba-tiba semua hancur tak berbekas laksana tanaman yang sudah di cabut akarnya, seakan belum pernah tumbuh kemaren. 

Baru dinikmati beberapa tahun belum sempat bertaubat, belum sempat bersyukur, belum sempat sujud sudah dipanggil dengan kematian tanpa membawa kebaikan yang cukup hanya membawa dosa yang sudah melumuri tubuhnya saat masih bernafas.

Wahai kawan....

Ternyata apa yang kita miliki di dunia itu sebatas perhiasan, aksesoris kehidupan, punya rumah, kendaraan, keluarga, harta dan usaha sebagai  ujian manusia  apakah  yang diperoleh selama ini membuat lebih dekat kepada Allah atau malah lebih jauh amat jauh dan sangat jauh.

Sesuai firman Allah (Qs. Al-Kahfi  ayat7)

"Sesungguhnya kami menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya"

Wahai sahabat...

Selain itu Allah memberikan info tentang kehidupan dunia laksana permainan yang membuat pemainnya akan lalai, atau pura-pura lupa. Memiliki kemewahan dunia lalu membangga-banggakan  banyaknya harta dan anak, besarnya penghasilan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline