Lihat ke Halaman Asli

Perayu Ombak

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Deru bergerak bagai angin berjalan, samar pesona dan molek. Sexy dan aduhai, melambai dedaunan nyiur. Sempurna bagai retak – retak jiwa yang merekah. Kupu – kupu bermain melodi.

Selebihnya kosong.....

Seperti nyanyian ombak yang merindu. Merindumu wahai angin teluk, merekah. Merindukan jiwamu wahai symponi pasang. Nyanyi angin teluk dan segama terik dan juga pasir-pasir. merenung tempurung kura - kura mati. bisu diam dan selalu terdiam saat kulit-kulit terbakar. ombak sempurna.

Tak perlu merayu karna semua begitu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline