Lihat ke Halaman Asli

Rok mini (lagi)

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebenarnya saya capek membaca komentar-komentar kompasiana mengenai rok mini, karena hampir semua ngotot pendapatnya benar sendiri. Namun pagi ini saya tertarik pada sebuah komentar bung Wiwied Wicaksono pada sebuah postingan berjudul "Perempuan, Rok Mini dan Hati Kotor". Cuplikannya demikian

"Dalam ajaran agama, perintah untuk lelaki adalah menundukkan pandangan. Sejalan dengan perintah untuk wanita untuk menutup tubuhnya."

Terlepas dari pembelaan kaum feminimers yang intinya tidak mau disalahkan rok mininya, namun lebih menyalahkan cara berpikir kamu laki-laki. Begitu pula kamu laki yang tidak mau disalahkan dan cenderung menyalahkan cara berpakaian kaum wanita. Saya teringat, alangkah indahnya jika semua masalah dikembalikan pada Kitab suci kita masing-masing. Bagi yang beragama islam silakan kembali pada AlQuran dan Hadist, pagai kaum Nasrani dan Khatolik silakan membuka kembali kitab suci Injil, begitu pula penganut agama Hindu dan Budha. Minimal dikembalikan pada hati nurani kita masing-masing. Peraturan yang dibuat-buat manusia akan saling bertentangan. Terbukti setiap postingan Rok Mini pasti muncul bermacam-macam komentar yang saling menyalahkan dengan berbagai argumentasi. Tidak ada ujungnya. Melalui postingan ini, saya mengajak kepada kompasiana untuk memahami masalah 'Rok Mini' minimal dengan hati nurani, lebih bagus lagi jika mampu kembali pada aturan Tuhan. Saya yakin dengan hati nurani atau aturan Tuhan pasti kita semua satu suara. "Dalam ajaran agama, perintah untuk lelaki adalah menundukkan pandangan. Sejalan dengan perintah untuk wanita untuk menutup tubuhnya." Tuhan Maha Adil.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline