Lihat ke Halaman Asli

Letih

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mungkin tebing ini begitu terjal dindingnya terlalu curam membuat sulit untuk kudaki atau karena sudah Letih akibat dingin yang menusuk menunggu terlalu lama sendiri didalam gelap.

Entah kapan siang akan menjelang padahal jemu sudah mengganggu, mungkinkah waktu berhenti berdetak? akibat muak dengan keadaan yang tak pernah berubah atau masa tak lagi berputar karena geram akibat kebenaran kini telah samar.

Tak tahu Kenapa lilin tak kunjung datang sekedar terangi langkahku apalagi berikan kehangatan untuk melelehkan darah yang beku. Memang ada cahaya Bintang namun itu terlalu jauh tak cukup terangi gelapnya pojok jiwa bahkan ketika pandang ku pertajam malah hancur berantakan.

Apakah lubang bekas akar mawar ini begitu dalam, membuat tanah menjadi kering, bunga lain pun tak kunjung tumbuh walaupun setiap hari telah kusiram dengan tetesan air mata. from omantea.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline