Lihat ke Halaman Asli

Rokhman

Menulis, menulis, dan menulis

Hadiah Buku, Tidak Tabu

Diperbarui: 18 Desember 2022   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: bp.guide.id

Di daerah saya, musim liburan sekolah seperti saat ini identik dengan musim khitanan. Orang tua yang mempunyai anak laki-laki dan belum dikhitan biasanya akan memilih waktu-waktu libur sekolah. Harapannya, ketika masuk sekolah kembali anak yang dikhitan sudah sembuh.

Khitan merupakan salah satu ibadah yang disunatkan dalam agama Islam. Ibadah sunat ini sangat diutamakan sehingga orang sering menyebut khitan dengan istilah sunat. Khitan atau sunat merupakan prosesi memotong kulup (kulit pada ujung kemaluan laki-laki) yang biasanya dilakukan dengan bantuan dokter atau tenaga ahli.

Ada tradisi unik di daerah saya ketika orang tua mengkhitankan anaknya. Orang tua yang sedang mempunyai hajat mengkhitankan anaknya akan mengundang warga (bapak-bapak) di sekitar tempat tinggalnya untuk acara selamatan di pagi buta sehabis salat subuh.

Sambil menunggu anak yang dikhitan pulang, tamu undangan dijamu dengan makanan ringan. Selanjutnya, setelah dibacakan doa oleh sesepuh atau tokoh masyarakat, dilanjutkan makan bersama dengan piring yang sudah diracik sedemikian rupa lengkap dengan lauk pauknya.

Selanjutnya, ketika anak yang dikhitan sudah pulang sekitar pukul 06.00, para tamu memberikan ucapan selamat kepada anak sambil memberikan amplop yang berisi sejumlah uang. Sementara, bagi kaum ibu biasanya mendatangi undangan di waktu lain seusai acara selamatan yang dihadiri bapak-bapak.

Namun beberapa tahun sejak pandemi karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat, tradisi ini tidak bisa dilaksanakan. Sebagai gantinya biasanya anak yang khitan akan mendapat hadiah atau kado dari kerabat dekat. Hampir sebagian besar anak yang dikhitan jika ditanya minta hadiah apa, umumnya menjawab "HP Android."

Sebenarnya "buku" bisa menjadi alternatif hadiah yang baik bagi anak. Hadiah atau oleh-oleh buku untuk anak nampaknya belum lazim. Bisa jadi malah menjadi bahan tertawaan. Mungkin karena lebih banyak orang tua menganggap dunia anak adalah dunia bermain. Maka, hadiah atau kado yang dipilih bagi anak adalah mainan. Padahal, hadiah buku itu tidak tabu!.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline