Lihat ke Halaman Asli

Rokhman

Menulis, menulis, dan menulis

Bu Guru Mendongeng dengan Cara Berbeda

Diperbarui: 14 November 2021   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi : dokpri

Namanya Bu Kurni. Atau saya lebih sreg memanggilnya Mba Kurni ketika tidak di hadapan peserta didik. Dia adalah guru honor di sekolah saya. Masih sangat muda karena baru lulus S1 PAI beberapa tahun lalu. Ketika melamar sebagai guru bakti, kepala sekolah langsung menerimanya karena kebetulan formasi guru agama sedang kosong.

Suatu hari ketika Bu Kurni sedang mengajar, saya masuk ke kelasnya karena ada satu urusan. Saya tertarik dengan caranya mengajar. Waktu itu Bu Kurni sedang bercerita tentang kisah-kisah nabi. Anak-anak semua fokus memperhatikan.

Rupanya Bu Kurni mempunyai cara berbeda ketika bercerita atau mendongeng di hadapan anak didiknya. Bu Kurni tidak mendongeng secara langsung tetapi menggunakan media soundbox yang diperdengarkan kepada anak-anak.

Namun suara yang ada dalam soundbox tersebut adalah rekaman suara Bu Kurni. Karena penasaran ketika jam istirahat saya sempat bertanya ihwal munculnya ide merekam suara tersebut. Rupanya ide itu muncul karena anak-anak ketika mendengar cerita atau dongeng secara langsung tidak mau memperhatikan. Anak-anak bernain sendiri atau usil mengganggu temannya.

Dengan bantuan alat tersebut anak-anak bisa konsentrasi mendengarkan cerita, sementara guru bisa mengawasi anak-anak yang usil. Setelah selesai diperdengarkan cerita anak-anak diberi beberapa pertanyaan.

Mendongeng atau bercerita dahulu merupakan tradisi yang dilakukan orang tua kepada anak-anaknya. Ketika masih kecil ayah atau ibu saya biasa membacakan cerita untuk mengantarkan anak-anaknya. Melalui sebuah dongeng atau cerita ada pesan-pesan moral yang dapat membuka cakrawala berpikir seorang anak.

Namun kini kebiasaan mendongeng sebelum tidur sudah sangat jarang dilakukan orang tua. Interaksi anak dan orang tua sudah tergantikan oleh teknologi. Padahal mendongeng sebenarnya bisa menjadi metode pembelajaran yang baik tidak hanya oleh orang tua tetapi juga guru.

Guru dapat mendongeng di kelas sesuai dengan tema atau muatan pelajaran yang sedang dipelajari. Anak-anak pun sebenarnya juga senang ketika mendengarkan cerita atau dongeng. Namun diperlukan kreativitas guru untuk bisa membawakan dongeng di hadapan anak-anak zaman now. Inovasi yang dilakukan Bu Kurni layak diapresiasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline