Kamis (20/8/2020) adalah hari libur nasional dalam rangka tahun baru hijriah. Pergantian dari tahun 1441 H ke 1442 H. Di samping situasi pandemi, pergantian tahun hijriah disambut dengan sepi jika dibandingkan tahun masehi. Penyambutan tahun baru masehi biasanya diwarnai kemeriahan dan perayaan.
Kemeriahan terjadi di mana-mana. Di seluruh belahan dunia. Selain pesta kembang api, berbagai acara penyambutan pergantian tahun baru pun diadakan. Semuanya menjadikan acara penyambutan pergantian tahun baru semakin semarak.
Hal berbeda terjadi pada penyambutan pergantian tahun baru hijriah. Kesannya sepi. Apalagi tahun ini dunia sedang dilanda pandemi. Sebagian besar orang tidak memikirkan pergantian tahun. Jangankan berpikir penyambutan atau perayaan dengan pesta kembang api. Hari libur pun seakan tidak bisa dinikmati.
Namun terlepas dari itu, pergantian tahun tetap merupakan hal penting. Momen pergantian tahun hijriah khususnya bagi umat muslim bisa dijadikan ajang mawas diri. Manusia selalu dihadapkan tiga rentang waktu. Masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang.
Masa lalu sebagai kenangan, masa sekarang sebagai realita, dan masa yang akan datang sebagai cita-cita. Momen pergantian tahun bisa untuk introspeksi terkait dengan perbuatan yang sudah dilakukan. Apa saja dan seberapa banyak kebajikan yang telah dilakukan. Demikian juga dengan keburukan. Apa saja dan berapa banyak keburukan yang masih dilakukan tahun lalu. Selanjutnya bagaimana meningkatkan amal kebaikan dan mengurangi keburukan di tahun yang akan datang.
Jadi penyambutan tahun baru hijiriah bukan masalah meriah atau sepi, tetapi yang terpenting kebermaknaan bagi diri dan orang lain. Maka, wajar jika penyambutan tahun hijriah dan masehi itu berbeda. Dengan tujuan berbeda tentu cara penyambutannya juga berbeda.
Selamat tahun baru 1442 Hijriah, semoga kita dapat meningkatkan amal kebaikan dan menghindari berbagai keburukan. Semoga pandemi cepat berlalu dan virus korona segera dicabut oleh Allah Swt dari muka bumi ini. Amin!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H