Lihat ke Halaman Asli

Rokhman

Menulis, menulis, dan menulis

Belanja Kado Lebaran Online atau Offline, Saya Pilih Bingkisan Saja

Diperbarui: 13 Mei 2020   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wartamelayu.com

Mungkin saya yang out of date atau ini istilah baru? Tetapi saya tetap menulis untuk menjawab tema hari ini, "Pro kontra belanja kado lebaran secara online atau offline?" Istilah kado yang saya pahami adalah hadiah atau pemberian. Biasanya diberikan dalam konteks ulang tahun, menikah, melahirkan, dan sebagainya.

Sedangkan dalam konteks hari raya yang sering saya dengar adalah istilah bingkisan atau parcel. Bingkisan dimaknai barang pemberian sebagai tanda bakti, hormat, dan sebagainya. Jadi, telinga saya lebih sreg jika mendengar istilah bingkisan lebaran daripada kado lebaran.

Maka, dalam tulisan ini saya pilih istilah bingkisan saja. Tentang cara belanjanya mau online atau offline itu hanya masalah teknis saja. Keduanya ada nilai plus dan minusnya.

Dalam Islam, jual beli pada hakikatnya diperbolehkan. Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, "Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (QS. Al-Baqarah: 275). Bagaimana dengan jual beli online?

Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi memudahkan seseorang melakukan transaksi jarak jauh. Dengan bantuan internet antara penjual dan pembeli dapat berinteraksi tanpa tatap muka. Dalam bisnis yang penting dapat memberikan informasi dan keuntungan.

Maka, dalam Islam sepanjang syarat dan rukun jual beli terpenuhi diperbolehkan. Syaratnya harus diterangkan sifat-sifat dan ciri-ciri barangnya. Kemudian jika barang sesuai dengan keterangan penjual, maka sahlah jual belinya. Tetapi jika tidak sesuai maka pembeli mempunyai hak untuk meneruskan atau membatalkan jual belinya. Artinya tidak ada pihak yang dirugikan.

Lebaran adalah momen yang dinanti setelah sebulan berpuasa. Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri hanya terjadi setahun sekali. Maka, momen ini menjadi istimewa tidak saja bagi yang merayakan tetapi juga warga lain di negeri ini. Mudik, silaturahim, berbagi, dan berkunjung ke tempat-tempat wisata adalah ritual tahunan turunannya.

Namun di tengah wabah Covid-19, lebaran tahun ini akan terasa berbeda. Adanya anjuran tetap di rumah, larangan mudik, dan tidak berkerumun, orang cenderung menarik diri. Meski demikian, masih ada yang bisa dilakukan yakni saling berbagi.

Saling berbagi sudah menjadi tradisi lebaran. Bagi keluarga saya, setidaknya berbagi dalam bentuk makanan. Ya, karena keluarga tidak ada yang berjauhan. Kalau pun ada masih bisa dijangkau dalam hitungan hari.  Di samping itu, tradisi memberi bingkisan untuk atasan atau rekan bisnis juga tidak ada. La wong orang hidup di desa. Jadi, pilihan bingkisan yang tepat makanan atau pakaian.

Untuk belanja kedua jenis kebutuhan itu sangat mudah. Tinggal ngomong di warung tetangga. Tak perlu repot-repot belanja online segala. Maka, untuk menjawab, "Pro kontra belanja kado lebaran secara online atau offline?" Saya pilih bingkisan saja. Wis mbuh, ora nyambung!  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline