Letak Desa Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah cukup strategis. Berada di persimpangan jalan menuju Objek Wisata Dieng dari arah Pekalongan dan Banjarnegara. Pada bulan Ramadan, pertigaan Wanayasa ramai penjual takjil dadakan. Berbagai jenis makanan seperti kolak, sop buah, gorengan, lauk, dan sayur ada.
Sementara itu, Masjid Baiturrahman yang berada tak jauh dari pertigaan juga mengadakan acara buka bersama. Makanan dan minuman yang dikirim warga secara bergilir juga tersedia. Bahkan, disediakan juga menu buka puasa untuk musafir.
Tapi itu suasana Ramadan tahun lalu. Saat ini ketika ada pandemi orang yang berjulan tampak sepi. Meskipun masih ada tidak seramai dahulu. Beberapa orang yang masih berjualan makanan dan minuman jelang berbuka tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Para penjaja makan di pinggir jalan menutup dagangan dengan sekat plastik. Jarak pembeli juga dibatasi dengan seutas tali. Baik pedagang maupun pembeli terlihat memakai masker. Pembeli terlihat lebih tertib dan tidak berdesak-desakan.
Kini sebagian besar warga lebih banyak tinggal di rumah untuk menunggu waktu berbuka. Kegiatan ngabuburit yang biasa dilakukan anak muda juga tidak ada. Bagi anak-anak hal ini cukup menjenuhkan. Termasuk anak-anak saya. Maka, untuk mengobati kejenuhan tersebut kami melakukan berbagai kegiatan untuk mereka, antara lain:
Merenovasi kamar pribadi. Sebenarnya rencana ini sudah ada dalam angan-angan, namun tertunda-tunda terus. Ternyata tanpa direncana anak sulung saya mengajukan gagasan ini. Saya dan istri menyambutnya dengan gembira. Semua kebutuhan dari cat dan umba rampe lainnya segera dibeli. Acara bersih-bersih kamar dimulai. Kamar dicat lagi. Perabot dibersihkan dan ditata ulang.
Mencuci kendaraan. Ketika semua anggota keluarga kumpul, maka semua kendaraan juga nganggur. Mobil dan motor semua terparkir. Maka, untuk mengisi kegiatan sambil menunggu waktu berbuka anak-anak diajak untuk mencuci kendaraan.
Mencoba resep baru. Meskipun anak saya semua laki-laki tidak ada salahnya diajak untuk membantu ibu memasak di dapur. Anak-anak mencoba resep baru untuk bahan berbuka. Maka, kegiatan memasak menjadi lebih bermakna karena anak-anak ikut belajar.
Olahraga ringan. Meskipun sedang berpuasa, kegiatan olahraga tetap harus dijalankan. Olahraga ringan yang tidak menuntuk stamina dan bisa dilakukan di ruangan bisa menjadi pilihan. Seperti senam, yoga, dan sejenisnya.
Merawat tanaman dan binatang peliharaan. Kegiatan ini paling digemari anak saya yang nomor dua. Dia paling senang memelihara binatang. Seandainya diizinkan semua jenis binatang akan dipelihara. Dia juga senang bercocok tanam.
Itulah beberapa kegiatan kami bersama keluarga untuk mengisi ngabuburit menunggu waktu berbuka puasa, di tengah badai covid.